Curhatan Ibu Siswi SMA yang Dihamili oleh Pacarnya : Perasaan Saya Hancur, Mau Mati!
betapa terkejutnya ia, ketika dokter mengatakan putrinya yang masih berstatus pelajar itu positif hamil.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
VMN menjelaskan, awalnya ia mengenal sang pacar atau pelaku yakni DT yang menghamilinya itu dari rekannya sejak masih duduk di bangku SMP.
Ia lalu menjalin hubungan pacaran dengan pelaku.
Saat bersama, pelaku selalu mengatakan akan bertanggung jawab atas semua hal yang telah dilakukan.
Hubungan pacaran keduanya berlangsung semula berjalan lancar.
Namun, ketika VMN positif hamil, DT yang saat itu bekerja sebagai pekerja di salah satu toko di Kota Kupang malah kabur meninggalkan dirinya.
"Dia (pelaku) bilang akan bertanggung jawab. Tapi saat saya hamil dia lari dan pas lapor di polisi dia sudah lari tidak ada kabar sampai saat ini," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Kupang.
• Kasus Seorang Istri Diperkosa Teman Sendiri di Kamar, Korban Baru Sadar Gara-gara Lihat Hal Ini
Perasaannya berkecamuk tak karuan setelah tahu dirinya hamil dan sang pencar pergi melarikan diri.
Terlebih, ia masih bersatatus sebagai siswi SMA dan masih ingin tetap bersekolah.
VMN mengaku selama ini ibu kandungnya yang menjadi penyemangatnya.
"Yang buat saya kuat karena dukungan dari orangtua," kata VMN dengan suara yang pelan ketika ditemui di kosan milik orangtuanya di Kota Kupang pada Jumat malam (4/10/2019)
Pihak sekolah pun mengetahui hal tersebut, orangtua VMN dipanggil untuk menghadap.
Akan tetapi, VMN bersyukur sebab sekolah juga memberikan support agar dirinya tetap tegar menjalani persoalan itu dan semangat untuk sekolah.
"Saya hanya dengar saja, anggap biasa karena saya mau sekolah dan kalau sudah tamat nanti bisa kerja lagi bantu mama," ujarnya.
Diakuinya, Ia meminta kepada ibunya untuk pindah sekolah walaupun sekolah selama ini memberikan dukungan saat ia menghadapi persoalan.
Hal tersebut dilakukan karena ingin menjaga nama baik sekolah.
"Saya diminta untuk tetap sekolah di sekolah lama, tapi saya yang ingin sekolah di sekolah lain untuk menjaga nama baik sekolah. Bukan karena perasaan malu," katanya.
Saat ini, keluarga VMN telah melaporkan pelaku ke Polisi.
Pihak keluarga pun berharap DT segera ditangkap dan dihukum karena perbuatannya.
VMN juga berharap, pelaku yang saat ini telah ditetapkan sebagai DPO Polsek Oebobo Polres Kupang Kota dapat dibekuk dan diproses hukum.
"Saya harapkan dia (pelaku) ditangkap sehingga kasus ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut di kepolisian," katanya.
(TribunnewsBogor.com/Pos Kupang)