Wiranto Ditusuk

Hermawan Sulistyo Aneh Wiranto Diserang Teroris: Keluarganya Bercadar, Anaknya Meninggal Saat Dakwah

Hermawan Sulistyo Aneh Wiranto Diserang Anggota Teroris, Ungkap keluarga Menkopolhukan Jamaah Tabligh : anaknya meninggal saat sedang dakwah

Tv One/Ist
Hermawan Sulistyo heran Wiranto diserang kelompok teroris : keluarganya bercadar, anaknya meninggal saat sedang dakwah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat politik sekaligus Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Kapuskambas UBJ) Hermawan Sulistyo mengaku heran dan aneh mengapa Menkopolhukam Wiranto menjadi target penyerangan kelompok teroris.

Padahal menurut Hermawan Sulistyo, keluarga Wiranto sangat taat beragama.

Diketahui bersama Polisi menyebut Wiranto ditusuk oleh Syahrial Alamsyah atau Abu Rara yang memiliki keterkaitan dengan Kelompok Jamaah Ansharut Daula ( JAD ) Bekasi.

Menurut Polisi, Abu Rara merupakan rekrutan dari Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba.

Hermawan Sulistyo Soroti Senjata Kunai Penusuk Wiranto, Usus Menkopolhukam Sampai Dipotong 40 Cm

Pengakuan Istri Anggota TNI AU Setelah Tulisannya Nyinyiri Wiranto Viral, Sudah Minta Maaf

Nyinyiri Wiranto, Ini Pengakuan Istri Anggota TNI AU Setelah Tulisannya Viral, Kini Sudah Minta Maaf

Polisi mengatakan Abu Rara menusuk Wiranto karena terpicu ditangkapanya Ketua JAD Bekasi Abu Zee Ghuroba beberapa waktu lalu.

Abu Rara pun mengajak sang istri, Fitria, untuk melakukan amaliyah dengan menusuk Wiranto dan Polisi di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.

Hermawan Sulistyo menjawab soal isu penusukan terhadap Wiranto merupakan rekayasa.

Hermawan Sulistyo memaparkan soal sejumlah hal yang mematahkan isu penusukan Wiranto itu merupakan rekayasa.

Pertama dari senjata kunai yang dipakai Abu Rara menusuk perut kiri Wiranto.

Akibat tusukan itu usus Wiranto harus dipotong sepanjang 40 cm.

"Kalau rekayasa itu mengambil jenis senjata yang umum dipakai, tak spesifik. Kunai itu senjata yang digunakan ninja pada 300 - 500 tahun lalu," beber Hermawan Sulistyo.

Menteri Luhut: Kasus Penusukan Wiranto Jangan Dibesar-besarkan Lagi

Seminggu Jadi Pengantin Baru, Jerinx SID Terancam Dibui karena Cuitannya di Twitter soal Wiranto

Agum Gumelar Ungkap Operasi Wiranto Pasca Ditusuk, Bantah Rekayasa: Heran Kok Ada Orang Seperti Itu

Hermawan Sulistyo (YouTube/Talkshow Tv One)
Hermawan Sulistyo (YouTube/Talkshow Tv One) ()

"Jadi artinya susah mendapatkannya?" tanya pembawa acara.

"Ya memang susah di Jepang enggak ada...paling ada tempat souvenir disana tetapi bentuknya yang enggak bahaya," jelas Hermawan Sulistyo.

Lantas Hermawan Sulistyo menyoroti keanehan dari senjata kunai yang dipakai untuk menyerang Menkopolhukam Wiranto.

"Yang agak aneh buat saya itu, terdapat warna lain senjata kunai...biasanya itu hanya hitam saja dan ada lingkaran itu untuk tali. Penggunaan kunai ini normalnya oleh ninja dibarengi surikem, logam bintang tiga yang stabil dilempar."

"Diantara lempar-lempar itu maka dia bisa lempar kunainya. Kalau meleset bisa lempar lagi dan dipakai lagi. Jadi ini spesifik," tegas Hermawan Sulistyo dikutip Tribun Jakarta dari Apa Kabar Indonesia Tv One.

Agum Gumelar Ungkap Operasi Wiranto Pasca Ditusuk, Bantah Rekayasa: Heran Kok Ada Orang Seperti Itu

Kabar Istri Mantan Dandim Kendari yang Tulis Soal Wiranto & Respons Ali Ngabalin: Berpikirlah Normal

Aktor Dian Sidik Kenang Cerita saat Jadi Ajudan Wiranto, Sempat Lihat Sang Menkopolhukam Tidur Pulas

Hujat Wiranto di FB, Begini Postingan Istri Mantan Dandim Kendari, Nangis Lihat Suami Copot Jabatan

Prabowo Sebut Penusukan Wiranto Memang Sulit Dicegah : Saya Tak Lihat Ada Rekayasa

Hermawan Sulistyo /YouTube/Talkshow Tv One
Hermawan Sulistyo /YouTube/Talkshow Tv One ()

Hermawan Sulistyo menyarankan agar masyarakat mencari fakta sebelum menyampaikan pendapatnya.

"Cari fakta empiris dulu rekayasa atau bukan...cari jenis senjatanya, cara menusuknya. Dia itu tampak terlatih sekali menggunakan senjata dan lihat cara larinya. Terlatih ini biasanya udah sering bela diri," tegas Hermawan Sulistyo.

Satu hal yang membuat Hermawan Sulistyo merasa aneh.

Hermawan Sulistyo merasa aneh karena Wiranto menjadi target penyerangan kelompok teroris.

Soal Penusukan Wiranto, Yusril : Ini Serius, Tidak Bisa Dianggap Perbuatan Main-main

Mantan Ajudan Cerita Kondisi Wiranto Saat di Mobil : Sosok yang Gagah pun Bisa Kelelahan

Usai Jenguk Wiranto di RSPAD, La Nyalla : Saya Yakin Betul Bukan Settingan, Ususnya Dioperasi 47 cm

Padahal menurut Hermawan Sulistyo keluarga Wiranto merupakan jamaah tabligh.

"Untuk saya agak aneh, pak Wiranto sebetulnya secara pribadi bukan musuh kelompok yang keras ini, karena keluarga pak Wiranto itu, anaknya, menantunya semua pakai cadar, Jamaah Tabligh, " kata Hermawan Sulistyo.

Jamaah Tabligh adalah sebuah aliran yang menggandeng manusia untuk menjadi masjid sebagai tujuan utama berkehidupan di dunia.

Hermawan Sulistyo juga mengatakan bahwa putra Wiranto bahkan meninggal dunia ketika sedang berdakwah di Afrika Selatan.

"Putranya pak Wiranto yang palingt tua itu waktu meninggal di Afrika Selatan sedang berdakwah," kata Hermawan Sulistyo.

Diketahui bersama, putra Wiranto, Zainal Nurrizki meninggal saat mendalami ilmu syariat di Ma'had Darool Ulum Zakariya di Johannesburg, Afrika Selatan.

Zainal Nurrizki adalah seorang karkun atau seorang jemaah dari Jama'ah Tabligh.

Terduga Teroris yang Ditangkap di Bali Tahu Rencana Penusukan Wiranto

Ini Postingan Sinis Istri Mantan Dandim Kendari soal Wiranto, Menangis saat Suaminya Dicopot

Guyonan Surya Paloh yang Bikin Wiranto Tertawa di RSPAD, Singgung Suara Saat Nyanyi

Melihat fakta tersebut, Hermawan Sulistyo menegaskan bahwa penusukan terhadap Wiranto sama sekali bukan rekayasa.

"Kalau melihat fakta ini ya gak mungkinlah rekayasa, siapa yang mau rekayasa denhgan resiko tinggi seperti itu," kata Hermawan Sulistyo.

Menurut Hermawan Sulistyo, Abu Rara dan Fitri berasal dari generasi yang baru.

"Pelakunya menurut saya generasi baru yang motif terornya bukan untuk menteror melawan Amerika, melawan barat tidak, motif terornya itu mau ke surga dengan cara mencari togut sebagai wahana untuk naik ke surga, karena dia gak mau naik ke surga sendirian diajaklah istrinya, kalau ada anaknya mungkin diajak juga," tutup Hermawan Sulistyo soal penusukan Wiranto.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved