Suami Istri di Cianjur Tewas Digigit Ular, Anak Sulung Putus Sekolah Demi Biayai 3 Adiknya
Heri Misbahudin kini harus jadi tulang punggung keluarganya setelah ayah dan ibunya meninggal dunia akibat digigit ular.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pasangan suami istri di Cianjur ini tewas dengan cara yang sama mengenaskan.
Keduanya sama-sama tewas akibat digigit ular dengan waktu yang lokasi yang berbeda.
Cara suami istri ini tewas tentu saja membuat geger warga Pasir Kampung RT 004/001 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Warga seakan tak percaya, Nuryani (38) meninggal dengan cara yang sama seperti yang dialami suaminya, Maksum (45) sekitar 1,5 tahun lalu.
Informasi yang diperoleh Kompas.com dari kerabat dan tetangga korban, Nuryani meninggal dunia, Sabtu (12/10/2019).
Suami Nuryani yakni Maksum telah meninggal dunia usai digigit ular di bagian betisnya saat tengah berkebut.
Menyusul, 1,5 tahun kemudian sang istri tewas digigit ular di bagian jari kelingking kanan saat tengah tidur di kamarnya.
Pasangan suami istri itu meninggalkan empat orang anaknya yang kini menjadi yatim piatu, Heri (17), Riki (8), Rani (5), dan si bungsu, Ramdan (2).
Asbim Misbahudin (38), tokoh pemuda setempat menuturkan, sesaat setelah diggit ular, tangan korban membiru dan bengkak.
“Setelah digigit itu, korban waktu itu bilang melihat ular di rumahnya,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).
• Kelakuan Baim Wong Saat Muda Dibongkar Marshanda, Suami Paula Verhoeven Grogi Sampai Keringatan
• Tewas Dibunuh Mantan Pacar, Sales Suzuki Sempat Minta Tolong Warga Tapi Diteriaki Maling oleh Pelaku
Setelah kejadian itu, warga kemudian beramai-ramai memburu ular.
Dikatakan Hasbim, warga ada yang melihat dua ekor ular berkeliaran di permukiman.
“Kita cek rumahnya ternyata banyak lubang. Dugaan kita ular keluar-masuk lewat lubang itu. Rumah korban juga kan dekat tebing di belakangnya banyak pohon bambu,” katanya.
Asbim menyebutkan, di lingkungan permukiman tersebut terdapat tebing yang banyak pohon bambu.
“Dugaan kita ular berasal dari sana, karena rumah korban sendiri memang tak jauh dari lokasi tebing,” ujarnya.
Nuryati (58), kerabat korban menyebutkan, saat itu Nuryani sedang tidur di lantai rumahnya, lalu mengeluh jari kelingkingnya ada yang menggigit.
“Awalnya dikira tikus, tapi selang sejam kondisi badannya drop, sempat lemas dan pingsan. Di kelingkingnya ada dua luka gigitan,sempat diikat dan diobati, namun besoknya meninggal,” tuturnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (18/10/2019).
Dikatakan Yati, dari cerita warga, ular yang menggigit keponakannya itu jenis welang.
Namun hingga kini ular tersebut belum berhasil ditemukan dan ditangkap.
“Kalau suaminya, kejadiannya waktu di kebun, setahun lalu. Pulang ke rumah mengeluh sakit habis digigit ular. Sakit dulu lumayan lama sebelum meninggal dunia,” ujarnya.
Kini, anak sulung Nuryani, Heri Misbahudin, menjadi tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi ketiga adiknya pasca ditinggal pergi kedua orangtuanya.
• Kecelakaan di Tol Lampung, Mobil Sedan Terbakar, 2 Bocah Menangis dengan Wajah Berlumuran Darah
• Irwansyah Dilaporkan Medina Zein Dugaan Penggelapan, Fenny Bauty Kesal Anaknya Disinggung Keturunan
Heri Misbahudin mengaku sejak ayahnya meninggal dunia, ia memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.
Saat ini, Heri Misbahudin bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah seorang kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka.
Sementara rumahnya kini telah dibongkar dan rencananya akan direnovasi oleh warga agar lebih layak dan aman.
Kepada Kompas.com, Heri Misbahudin bercerita bahwa ayah dan ibunya meninggal diduga karena digigit ular.
Heri Misbahudin memutuskan behenti sekolah sejak ayahnya meninggal dunia agar tidak menjadi beban keluarga karena ibunya tidak bekerja.
Saat itu dia masih duduk dibangku kelas 2 SMP.
“Lebih baik saya bantu ibu saja untuk cari uang untuk biaya sekolah adik-adik dan kebutuhan sehari-hari. Saya sama ibu bantu-bantu di kebun orang, angkut dan ngepak sayuran,” ujarnya.
Sejak ibunya meninggal, Heri Misbahudin menjadi kepala keluarga bagi adik-adiknya, Riki (8), Rani (5) dan Ramdan (2).
Ia akan mempersiapkan seluruh kebutuhan adiknya.
• Suaminya Tewas Dibunuh Mantan Pacar, Sang Istri yang Sedang Hamil 7 Bulan : Aku Ingat Pesan Kamu
• Akui Sedih Akun Twitter Diretas Bukan karena Followers, Rocky Gerung: Si Pencuri Merugikan 2 Pihak
Heri Misbahudin juga yang mengantarkan dua adiknya yang ke sekolah.
Setelah itu ia pergi untuk kerja serabutan, setelah menitipkan si bungsu ke tetangga.
“Riki kan baru kelas 2 SD dan Rani baru masuk TK. Setelah mengantar sekolah saya asuh si bungsu, kalau saya mau kerja, adik dititip dulu ke tetangga,” ujarnya.
Sebagai anak tertua, Heri Misbahudin bertekad agar semua adiknya melanjutkan sekolah sampai mereka tamat.
Ia juga berjanji akan menjaga mereka sampai besar.
“Saya tidak mau adik-adiknya putus sekolah seperti saya,” ucapnya.
Sementara rumahnya direnovasi, Heri Misbahudin bersama adik-adiknya diungsikan ke rumah kerabat.
Hasbim, tokoh pemuda setempat bercerita bahwa jika rumah tidak diperbaiki, warga khawatir akan membahayakan penghuninya Menurut Hasbim, lantai rumah terdapat banyak lubang dan kemungkinan menjadi tempat ular.
“Kami warga bersama karang taruna sepakat urunan untuk memperbaiki rumahnya karena memang sudah sangat tidak layak ditinggali."
• Tewas Dipatuk Ular Kobra saat Mencari Ikan, Yusuf Sempat Cerita Pada Keluarga dan Dibawa ke RS
• Tak Bisa Tidur Karena Ada Ular Kobra di Bawah Kasur, Cerita Neneng Bikin Kaget Sekampung
Warga Berburu Ular Welang
Oni (65) kerabat Heri Misbahudin mengatakan keponakannya digigit ular yang berwarna putih-hitam.
“Kalau suaminya meninggal 1,5 tahun lalu. Sempat sakit dulu enam bulan sebelum meninggal. Juga karena digigit ular, tapi di kebun, kena betisnya,” ujarnya.
Sementara Hasbim, tokoh pemuda setempat berkata warga sempat mencari ular yang mengigit Nuryani hingga tewas.
“Sejak kejadian itu, kita lalu coba mencari ular. Ada yang melihat ada dua ular di permukiman, tapi baru dapat satu,” ucapnya.
Ia menenggarai ular berasal dari tebing yang berada tak jauh dari rumah korban.
Namun sebut Hasbim, kasus warga yang digigit ular baru kali pertama terjadi di daerah tersebut.
“Di balik tebing itu kan banyak pohon bambu, dugaan kita ular berasal dari sana,” katanya.
Bupati jamin masa depan Heri dan adik-adiknya
Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman sata mengunjungi kediaman Heri menyatakan akan menjamin masa depan mereka.
"Ke depan anak-anaknya harus dipikirkan sekolahnya, kita masukkan ke PKH (program keluarga harapan), mereka harus sekolah lagi. Soal kesehatannya saya sudah instruksikan puskesmas di sini agar memonitor kesehatan mereka," ujarnya.
Selain itu Herman juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang sebesar Rp 20 juta untuk renovasi rumah.
"Barusan saya cek rumahnya ternyata sangat tidak layak. Semoga bantuan ini bisa membantu untuk perbaikan rumahnya,” sebutnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Khairina, Krisiandi, Farid Assifa)