Profil Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu yang Dipanggil Jokowi, Bukan Sosok Sembarangan
berikut adalah profil dari tiga calon Menteri Jokowi yang hari ini hadir ke istana, Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Lulus SMP, Wishnutama memilih pindah ke luar negeri dan melanjutkan SMA di Kooralbyn International School, Quesland Australia serta di International School of Singapore.
Lulus dari sana, Wishnutama melanjutkan pendidikan tinginya di Amerika Serikat, yakni di The Military College of Vermont, Norwich University, AS.
Kemudian Wishnutama mengenyam pendidikan di Mount Ida College di kota Boston lalu di Emerson College jurusan Ilmu Komunikasi dan Pertelevisian.
- Karir
Wishnutama mengawali kariernya di bidang pertelevisian dengan bekerja paruh waktu di New England Cable News, Amerika Serikat tepatnya tahun 1993.
Saat itu Wishnutama menempati posisi sebagai Production Assistant.
Wishnutama kemudian mendapatkan pekerjaan di WHDH-TV sebagai Assistant Director On Air Promotion hingga tahun 1994.
Setelah bertahun-tahun diluar negeri, Wishnutama akhirnya kembali ke Indonesia.
Tahun 1994 Wishnutama mulai bekerja di Indonesiar yang ketika itu masih dimiliki oleh PT EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja.
Wishnutama saat itu memiliki posisi sebagai Supervisor On Air Promotion.
Tahun setelahnya, Wishnutama pindah ke divisi production dengan posisi Production Assistant.
Karier Wishnutama yang cemerlang membuat dirinya cepat naik ke posisi Executive Producer News serta Production News.
Hingga Wishnutama memiliki posisi Production Manager.
Tahun 2001, Wishnutama memutuskan pindah ke Trans TV milik Chairul Tanjung.
Disana Wishnutama menjabat sebagai kepala Divisi Produksi lalu menjadi Direktur Operasional.
Lagi-lagi karier Wishnutama dianggap cemerlang hingga dipromosikan sebagai Wakil Direktur Utama Trans Tv pada tahun 2006.
Masih di tahun 2006, Wishnutama ditunjuk sebagai Direktur Utama atau CEO dari Tv7 yang sekarang menjadi Trans7.
Tahun 2013 Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama televisi atau NET.TV.
NET sendiri merupakan kependekan dari News and Entertainment Television.
Wishnutama mendirikan NET bersama partnernya Agus Lesmono.
Tanggal 18 Mei 2013 NET TV didirikan dan resmi diluncurkan pada tanggal 23 Mei 2013.
• BREAKING NEWS - Pengumuman Menteri Jokowi-Maruf Amin, Mahfud MD Dipanggil Pertama ke Istana
Tetty Paruntu
Sosok Tetty Paruntu memang tak banyak dikenal publik.
Tetty Paruntu adalah Bupati Minahasa Selatan. Tetty Paruntun memiliki nama lengkap Christiany Eugenia Paruntu.
Perempuan kelahiran 25 September 1967 ini adalah anak mantan rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Tarutu dan Jenny Y Tumbuan.

- Pendidikan
Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington – Notingham, Inggris.
Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.
Di samping itu, Tetty Paruntu juga tercatat pernah menempuh pendidikan formal pada West London College, mengambil jurusan Sistem Informasi Managemen.
- Karir
Pada 1990, Tetty Paruntu, bersama keluarganya, kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita – LPI.
Dia berkecimpung dalam tiga bidang karier sekaligus yaitu pengusaha, politisi dan pekerja sosial.
Pada saat yang hampir bersamaan, karier politiknya dimulai dengan bergabung dengan Partai Golongan Karya.
Sejak 2007, ia mulai bergabung dengan Partai Golkar.
Sejumlah jabatan pun pernah dipegang, mulai dari fungsionaris DPP hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.
Sejak berkiprah dalam partai, Tetty Paruntu menjabat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar dan merangkap Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, kiprah Tetty Paruntu tercatat aktif dalam beberapa organisasi masyarakat antara lain Eugenia Ministry, Lions Club Jakarta, KNPI Jakarta Selatan.
Pada pertengahan tahun ini, ia pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus penerimaan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Pada saat itu tidak banyak pernyataan yang dikeluarkan Christiany setelah menjalani pemeriksaan.