Breaking News

Kabinet Jokowi Maruf

Jabatan Menteri KKP Diganti Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Optimis: Laut Indonesia Semakin Berdaulat

Publik pun mempertanyakan kenapa Menteri idola mereka yakni Susi Pudjiastuti tak juga diundang Presiden Jokowi ke istana.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Kolase Tribunnews.com
Susi Pudjiastuti akhirnya buka suara soal digantinya jabatan Menteri KKP dengan Edhy Prabowo 

Siapakah Edhy Prabowo ini ?

Dikutip dari Tribunnews, Edhy Prabowo menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

Awalnya Edhy yang masuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1991, dipecat dari lembaga itu setelah dua tahun meniti karier.

Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.

Tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.

Zainudin Amali Menpora, Jokowi Berpesan Soal Sepak Bola, Rahmad Darmawan Ungkap Harapannya

Ini Profil Nadiem Makarim Sang Menteri Pendidikan, Lulusan Harvard yang Dirikan Gojek

Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?' Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," ceritanya.

Edhy dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo. Upahnya Rp 250.000.

Lumayan besar untuk ukuran saat itu. Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo. Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.

"Kalian ikut saya. Saya biayain cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," imbuh Edhy Prabowo mengutip kembali pesan Prabowo.

Edhy pun menuruti keinginan Prabowo. Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet Pencak Silat Nasional.

Ia sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta.

Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.

"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy. Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.

"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved