Prabowo Menhan, Pengamat Militer Justru Kaget : Menurut Saya Harusnya Menkopolhukam

Prabowo jadi Menhan, Pengamat Militer berpendapat bahwa Prabowo Subianto memiliki dua beban.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
YouTube Metrotvnews
Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie menilai bahwa Prabowo Subianto lebih cocok mengisi pos Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Pernyataan itu disampaikan Connie Rahakundini Bakrie saat menjadi narasumber program Primetime News Metrotv.

Dalam kesempatan itum Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan tanggapannya terkait Prabowo Subianto yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Seperti diketahui bahwa Prabowo Subianto kini resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Prabowo Subianto dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (23/10/2019) kemarin.

Kemudian Prabowo Subianto juga telah menjalani prosesi serah terima jabatan pada Kamis (24/10/2019).

Masuknya Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Indonesia Maju ini pun menuai perhatian publik.

Terlebih Prabowo Subianto yang sebelumnya adalah lawan politik Jokowi pada Pilres 2019.

Connie Rahakundini Bakrie pun ikut menanggapinya terutama terkait keputusan Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menhan.

Ia mengaku kaget saat tahu Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Menhan.

Prabowo Bisik-bisik ke Wahyu Sakti Trenggono usai Pelantikan, Ini Isinya

Mengenal Didit Hediprasetyo, Putra Tunggal Prabowo yang Punya Segudang Prestasi di Dunia Mode

Menurutnya, Prabowo Subianto justru lebih cocok mengisi pos Menkopoluhkam.

"Kaget, karena menurutnya seharusnya, harusnya tapi kan saya ga mendahului presiden, presiden jauh lebih pintar dari kita semua, tapi menurut saya harusnya beliau itu Menkopolhukam, karena kalau Menkopolhukam akan lebih tepat dimata saya daripada Menhan," ujar Connie Rahakundini Bakrie seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube Metrotvnews, Jumat (25/10/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ada hal yang melekat pada diri Prabowo Subianto hingga membuatnya kian menjadi sorotan setelah menjabat sebagai Menhan.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) (Kompas.com)

Connie Rahakundini pun menyinggung terkait isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Karena Menhan itu jadi kontroversial. mau tidak mau ada empat hal yang melekat di dalam Prabowo Subianto," katanya.

"Misal masalah pelanggaran HAM, saya ga bilang beliau pelanggar HAM tapi itu sesuatu yang harus di-clear-kan," terangnya.

"Kemudian beliau dibilang one man show itu harus dia bereskan."

"Hal-hal kayak gitu jadi beban, itu dibersihkan," tambahnya.

Candaan Vincent Sindir Bos TV yang Tak Jadi Menteri Jokowi, Desta Tahan Tawa Langsung Ganti Topik

Ini Nama-nama 12 Calon Wakil Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana, Ada Dirut Bank Hingga Dubes

Sehingga, lanjutnya. Connie Rahakundini pun menilai jika saat ini Kementerian Pertahanan memiliki dua beban.

"Jadi menurut saya sekarang akhirnya Kementerian Pertahanan memiliki dua beban, satu beban menuju kepada Kementerian Pertahanan yang ideal dengan filosofi kebijakan yang betul terkait visi presiden dan evaluasi total tentang konsep pertahanan keamanan kita," katanya.

"Tapi yang paling adalah penting dunia internasional bereaksi negatif. Contoh guardian inggris langsung menyatakan bahwa ini kemunduran terhadap HAM Indonesia,' tambahnya.

"Bagaimanapun kalau kita bicara konsep pertahanan kedepan ini kan kalau presiden harus mengikuti visi beliau ini mau tidak mau harus terwujud visi poros dirgantara, maritim permukaan maya dunia itu sebuah target yang menuntut teknologi, industri, alutsista itu membutuhkan kerjasama internasional," sambungnya.

Sementara itu seperti diketahui bahwa jabata Menkopolhukam saat ini diisi oleh Mahfud MD.

Mahfud MD sendiri sebelumnya telah menanggapi soal mausknya Prabowo Subianto ke Kabinet Indonesia Maju.

Mahduf MD percaya bahwa Prabowo Subianto akan menjalankan tugasnya sebagai Menhan sesuai dengan visi Presiden Jokowi.

Rupanya, ada beberapa hal yang membuat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini percaya terhadap Prabowo Subianto akan menjalankan tugas sesuai visi Jokowi.

"Pertama Prabowo sudah menerima jabatan dan bersumpah menjalankan tugas sebaik-baiknya," ujar Mahfud MD seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube Metrotvnews.

Ditanya soal Prabowo, Mahfud MD Cerita Pernah Pimpin Jenderal saat Jadi Menhan

Artinya, kata Mahfud MD, Prabowo Subianto bersedia mengikuti visi misi Presiden yang telah dipilih secara demokratis dan konstitusional.

Kemudian, lanjutnya, latar belakang Prabowo Subianto merupakan seorang militer.

Sehingga, Mahfud MD pun meyakini jika Prabowo Subianto adalah sosok yang disiplin terhadap organisasi.

"Prabowo itu militer, milier itu punya disiplin yang ketat terhadap organisasi," ucap Mahfud MD.

"Jika organisasi mengatakan ini, dia ikut, nah organisasi yang besar kita namanya NKRI yang dipimpin presiden pasti juga diikuti kebijakan-kebikannya oleh Prabowo," tambahnya.

Prabowo Masuk Kabinet Indonesia Maju, Sandiaga : Ini Memberikan Sinyal Persatuan

Mahfud MD lantas bercerita tentang pertemuannya dengan Prabowo Subianto saat pelantikan dan sertijab Menhan.

Menurut Mahfud MD, komunikasi yang terjalin dengan Prabowo Subianto terbilang cair.

"Rasanya hubungan tuh enak, dia (Prabowo Subianto) salaman dengan saya, 'bapak sekarang koordinator saya kita sering koordinasi," kata Mahfud MD seraya menirukan ucapan Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tak berhenti di situ, pertemuannya pada sidang kabinet pagi tadi juga Mahfud MD sempat berbincang dengan Prabowo Subianto.

Pada kesempatan itu Mahfud MD dan Prabowo Subianto saling melemparkan candaan.

"Lalu tadi saya hadir ke pelantikan Pak Prabowo, saya ketemu di sidang kabinet, 'pak saya nanti akan hadir ke pelantikan Pak Prabowo, karena kantor kita berdampingan saya akan nyebrang pagar saja, tidak naik mobil ke kantor bapak', lalu Pak Prabowo bergurau 'jangan, bapak jangan ke kantor saya, saya yang akan menghadap bapak karena bapak koordinator saya, itu bergurau," ungkap Mahfud MD.

"Dalam arti ini cair, kecairan seperti ini mudah dikembangkan, dibawa ke suasana yang formal untuk mengambil keputusan bersama," sambung Mahfud MD.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved