Kronologi Guru SD Tewas Dihabisi Pengantar Katering, HP Jadi Bukti Pelaku Tak Sekedar Membunuh
Seorang Guru SD, Siti Rahmah Lubis (58) di Tebingtinggi, Sumatera Utara ditemukan tewas bersimbah darah di dapur kediamannya
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang Guru SD, Siti Rahmah Lubis (58) di Tebingtinggi, Sumatera Utara ditemukan tewas mengenaskan di dapur kediamannya, Jumat (10/2019).
Korban bersimbah darah karena mengalami beberapa luka di bagian kepala sebelah kanan dan sebelah kiri.
Kemudian ada bekas goresan di tangan sebelah kanan akibat goresan benda tajam dan luka leher akibat sayatan benda tajam.
Guru SD tersebut menjadi korban pembunuhan.
Kini, telah terungkap siapa dalang dibalik tewasnya Guru SD itu.
• Petaka Cinta Segitiga, Driver Taksi Online Tewas Dibunuh Pacar Pemandu Lagu, Ini Kronologinya
• Kronologi Siswi SMA Diperkosa Pacarnya saat Tidak Berdaya, Pelaku Kaget Liat Korban Masih Hidup
• Siswi SMA Diperkosa Pacar saat Kondisi Lemah, Pelaku Kaget Korban Masih Hidup Pasca Hilang 3 Hari
• Download Lagu Musik Denny Caknan Kartonyono Medot Janji Lengkap dengan Lirik, MP3 Denny Caknan
Pada Selasa (22/10/2019), pelaku pembunuhan terhadap guru SD akhirnya ditangkap.
Pelaku pembunuhan Guru SD itu bernama Yudha Pratama.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, pelaku merupakan seorang pengantar katering.
Pelaku diketahui memang kerap mengantarkan makanan kepada korban.

Selain membunuh, pelaku juga mencuri handphone atau telepon seluler milik korban.
Kapolres Tebingtinggi, AKBP Sunadi mengatakan bahwa saat penangkapan, pelaku sempat melakukan perlawanan.
Walhasil, polisi pun mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak kaki sebelah kirinya.
"Saat penangkapan tersangka melawan. Dia coba melarikan diri. Petugas kemudian melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkannya," ujarnya Senin (28/10/2019).
• Misteri PNS Tewas Dicor di Makam Terungkap, Pelaku Mantan Teman Sekantor : Meja Kami Bersebelahan
• Siswa SMK Tikam Guru hingga Tewas, Kini Jumlah Tersangka Bertambah, Begini Pengakuan Pelaku
• Wanita Ini Tewas dengan Pisau Menancap di Perut saat Suami Beli Obat, Begini Kronologinya
Penangkapan pelaku bermula dari tertangkapnya seorang lelaki yang merupakan penadah telepon seluler milik korban.
Dia adalah Advent, ditangkap di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
"Dari Advent, kita telusuri terus. Lalu kita dapat pelaku yang bernama Yudha Pratama. Dia yang melakukan pencurian dan pembunuhan terhadap korban," katanya.
Sementara itu terkait motif, pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman.
Namun, pelaku disebut ketahuan saat mencuri hingga akhirnya membunuh Guru SD itu.
"Motifnya masih kita dalami. Nanti kita rilis data lengkapnya," tandasnya.
Kejadian lainnya sopir taksi online tewas dibunuh sopir truk terjadi beberapa waktu lalu.
Rusdianto Driver taksi online yang jasadnya ditemukan dipinggir jalan tol ternyata dibunuh oleh seorang sopir truk.
Korban Rusdianto dibunuh secara sadis dan jasadnya dibuang dipinggir jalan Tol Malang-Pandaan KM 72 di Dusun Seloan, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi.
Tak hanya dibunuh, pelaku yang diketahui bernama Gianto juga membawa kabur harta benda milik driver taksi online tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi membiru dengan tangan terikat tali pada Rabu (23/10/2019).
Bagian wajah korban tertutup kaos berwarna abu-abu yang melingkar di wajah hingga lehernya.
Dibeberapa bagiannya pun terdapat bercak darah.
Polisi pun berhasil menangkap Gianto tersangka pembunuhan driver taksi online tersebut.
Pria asal Babatan, Wiyung Surabaya ini mengaku nekat menghabisi nyawa korban.
Tersangka kesehariannya berprofesi sebagai sopir truk.
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengungkapkan, Rusdianto dihabisi dengan cara dijerat lehernya menggunakan tali dari belakang.
Hal itu bisa terjadi karena ada beberapa kemungkinan. Rofiq menyebut kemungkinan korban lengah atau terlalu percaya dengan orang yang disopiri.
• Driver Taksi Online Ditemukan Tewas Membiru dan Tangganya Terikat di Pinggir Tol, Ini Kronologinya

Kemungkinan lain, ada yang mengalihkan perhatian sang driver.
"Hanya saja sampai sekarang tersangka mati-matian mengaku melakukannya sendiri," katanya saat menggelar rilis ungkap kasus pembunuhan di Polres Pasuruan, Kamis (21/10/2019) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.
Kepada polisi dan di hadapan wartawan Gianto mengaku khilaf melakukan pembunuhan itu.
Hal itu dilakukan karena dia terdesak untuk membayar utang yang menjeratnya.
• PA 212 Ingin 100 Hari Kerja Prabowo Bisa Pulangkan Habib Rizieq Shihab, Gerindra: Bukan Tugas Menhan
Usai membunuh dan membuang korban di jalan tol, Gianto langsung membawa kabur mobil yang ditumapanginya.
Tak cuma itu, barang-barang berharga milik Rusdianto juga dikuasai tersangka.
"HP korban dijual di belakang masjid cheng ho," terang Rofiq.
"Berdasarkan keterangan tersangka, yang bersangkutan terlilit utang.
Mencoba mengambil barang milik orang lain. Dijual," tukas Rofiq.
Jejak Digital
Pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam setelah ditemukan jasad korban.
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menjelaskan, terungkapnya kasus ini berkat penelusuran jejak digital korban.
menurutnya, polisi langsung melakukan identifikasi setelah menemukan jasad korban.
Awalnya polisi mendapat informasi korban tinggal di daerah Pakal, Kecamatan Benowo, Surabaya.
• Ormas Ramaikan Pilkades di Bogor, Wakil Bupati : Lebih Galak dari Lorengnya TNI
• Misteri Sosok Cantik yang Tewas dalam Kecelakaan Innova, Korban Selamat Digunduli Polisi & Dipenjara

Namun saat didatangi ternyata korban sudah tidak berada di sana karena sudah bercerai dengan istrinya.
Polisi lalu mendapat informasi kalau korban tinggal di rumah bosnya, di daerah Bendul Merisi.
Setelah dipastikan, akhirnya polisi menelusuri jejak digitalnya seperti transaksi di aplikasi taksi online.
Ternyata pada Hari Senin, tanggal 21 OKtober 2018, Siang hari korban ada order ke Pasuruan," katanya.
Setelah itu polisi melacak pemesannya melalui ponsel yang digunakan tersangka.
Akhirnya polisi bisa menemukan keberadaan dan menangkap pelaku.