Masa Kecil Jualan Kopi Keliling Kampung hingga Mengembala Domba, Fahri Hamzah: Tak Ada Pilihan Lain

Menurut Fahri Hamzah, hal itu ia lakukan karena di kampung tak ada pilihan lain, apalagi jadi menteri.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Youtube/TRANS7 Official
Fahri Hamzah menceritakan kalau saat kecil dirinya berjualan kopi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum jadi politikus ternama, siapa yang mengira kalau Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pernah berjualan kopi hingga menggembala ternak saat kecil.

Fahri Hamzah adalah seorang politikus Indonesia yang lahir di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 10 November 1971.

Dilansir dari Wikipedia, Fahri Hamazah tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992.

Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.

Di UI-lah kegiatan aktivis seorang Fahri Hamzah berkembang.

Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996–97.

Seiring bergulirnya Reformasi pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang, dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998–1999.

Fahri Hamzah ikut serta mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru bersama KAMMI.

Bahkan, setelah jatuhnya Soeharto, ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.

Dilansir dari tayangan Ini Baru Empat Mata di Youtube TRANS7 OFFICIAL Rabu (30/10/2019), Fahri Hamzah menceritakan masa kecilnya di Utan, Sumbawa.

Diminta Mahfud MD Terus Bersinergi dan Semangat Berjuang Demi Kemajuan NKRI, Ini Respon Fahri Hamzah

Gibran Rakabuming Temui Megawati, Wakil Wali Kota Solo: Apapun Keputusan DPP PDI-P Akan Saya Terima

Fahri Hamzah sejak kecil membantu ibundanya untuk berjualan kopi ke kampung dan pasar.

"Jadi di kampung saya itu, namanya kan Utan, di sana pegunungan, banyak orang menanam kopi, saya tinggal dekat pantai, tapi seminggu sekali orang dari pegunungan bawa turun kopi, kopinya enak sekali, terutama kopi Arabika,"  kata Fahri Hamzah kepada Tukul Arwana.

Menurut, sang ibu saat itu adalah seorang yang ahli menyangrai kopi, atau istilah sekarang sering disebut roasting.

"Dan itu rutin, diroasting dengan ditambah rempah, beras, kelapa, kayu manis dan lainnya sesuai permintaan konsumen," jelas Fahri Hamzah.

Kopi yang sudah diroasting itu kemudian ditumbuk sampai halus lalu dimasukkan ke dalam plastik.

"Waktu itu belum ada kemasan-kemasan, itu saya rutin naik sepeda menjualnya ke kampung, ke pasar, simpan ke kios, karena itu katanya kopinya enak, kopi jahe namanya," kata Fahri Hamzah.

Untuk itu setelah pensiun di DPR RI, Fahri Hamzah akhirnya mengeluarkan brand kopi yang dinamakan Kopi Revolusi.

"Tapi ada riwayatnya, jadi dalam sejarah antara kopi dengan revolusi itu berjodoh. Jadi kalau banyak orang ngopi, masyarakatnya itu revolusioner," jelasnya.

Selain berjualan kopi, Fahri Hamzah juga sering membantu ayahnya untuk mengembala hewan ternak.

Saat kecil, Fahri Hamzah juga pernah gembala domba
Saat kecil, Fahri Hamzah juga pernah gembala domba (Youtube/TRANS7 Official)

"Ibu saya itu wiraswasta di rumah, bikin kue, kopi, abah saya petani dan beternak, kalau lagi libur saya ikut ke sawah, ada sapi, kuda, kambing, domba, ya kita ikut beternak, di kampung pilihannya hanya itu, tidak ada pilihan jadi menteri," ungkapnya.

Golkar dan Gerindra ke Istana Pakai Kemeja Putih, Fahri Sebut Ada Partai Ingin Masuk tapi Ditolak

Irma Suryani Tunjuk-tunjuk Rocky Gerung Singgung Soal Dungu, Fahri Hamzah Tertawa

Hewan ternak itu, kata Fahri Hamzah, merupakan sumber penghasilan keluarganya.

"Ternak itu nanti kalau musim tertentu kita jual kalau tidak punya uang, itu jadi sumber penghasilan hari-hari," jelasnya lagi.

Kepada Tukul Arwana, Fahri Hamzah juga menceritakan kalau ia dan kakaknya, Marhama Hamzah, sangat senang berjualan sejak kecil.

"Jadi saya di kampung itu memang dari kecil suka dagang, ingat momen berharga itu kampanye partai politik, di depan rumah ada lapangan bola sering dipakai kampanye, jadi saya senang bawa makanan, gula-gula untuk dijual di sana, dan itu membuat tabungan saya banyak," tuturnya.

Bahkan kata sang kakak, mereka sampai berjualan ke sekolah.

"Kita kalau sekolah juga suka bawa permen untuk dijual, kalau istirahan kita tawarkan kepada teman-teman," jelas sang kakak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved