Polemik Anggaran DKI

Ima Mahdiah Masih Temukan Anggaran Aneh Helm Proyek Rp 34 M untuk Anak SD, Najwa Shihab Sampai Kaget

Najwa Shihab sampai terkjut dengan anggaran helm proyek untuk anak SD yang mencapai Rp 52 miliar.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas.com dan Instagram Najwa Shihab
Najwa Shihab kaget dengar paparan anggaran aneh yang disampaikan Ima Mahdiah soal helm anak SD. 

"Pasir Rp 52 M, ini pengadaan untuk anak sekolah SD, saya juga nggak tahu untuk apa. Di sini juga ada tinner Rp 40 M dan helm proyek Rp 34 M. Ini adalah anggaran Dinas Pendidikan DKI untuk alat peraga sekolah," jelas Ima Mahdiah.

Hal itu pun sampai membuat Najwa Shihab terkjut.

"Alat peraga sekolah helm proyek? Rp 34 Miliar?," tanya Najwa Shihab.

Kemudian Ima Mahdiah kembali menjelaskan kalau hal itu ia temukan setelah ada pengarahan dari Anies Baswedan.

"Ini diupload setelah pembahasan, jadi setelah Pak Anies marah-marah, abis itu Komisi E diskusi sama SKPD, setelah paparan kita minta sampai komponen, kita dapat masih banyak anggaran-anggaran yang masuk," tandas Ima Mahdiah lagi.

Tidak Terbukti Sebar Konten Pornografi, Hotman Paris: Dia Tidak Akan Gue Maafkan

Jokowi Sindir Surya Paloh di HUT Golkar, Sudjiwo Tedjo: Tinggal Menghilangkan Sedikit Aura Kecutnya

Menanggapi hal itu, Ketua TGUPP DKI Jakarta Amin Subekti mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terlebih dahulu sebelum Ima Mahdiah.

"Itu justru yang pertama kali kita lakukakan waktu itu adalah sebenarnya justru karena adanya perbedaan penerimaan yang kemudian menyebabkan anggaran harus berkurang dari 95 menjadi 89, itu kemudian kami melakukan penyisiran," kata Amin Subekti.

Ia pun mengatakan kalau pihaknya sudah dari awal mengetahui adanya komponen janggal tersebut.

"Ketemulah beberapa hal yang kemudian disebut aneh-aneh itu, justru kami yang pertama kali menemukan. Kami melihat awalnya ada 30 komponen yang sudah beredar di mana-mana dan dijadikan bahan Gubernur Anies Baswedan untuk memberikan pengarahan kepada SKPD," jelas Amin Subekti.

Untuk itu kata dia, pihaknya kemudian menyisir kembali dari anggaran Rp 95 T ke Rp 89 T.

"Itu terus dilakukan, dan tentu nanti bersama-sama dengan DPRD pada akhirnya akan ketemu angka yang final jadi Rp 89 T," kata Amin Subekti.

Kemudian ia juga menjelaskan kalau adanya kesalahan itu diakibatkan oleh sistem yang lemah.

"Sebagai contoh, anggaran pendidikan harus 20 persen dari total anggaran, itu harus dipenuhi. Tapi sistem itu memaksa orang untuk memasukkan komponen, itu sebabnya kemudian ada masukan komponen-komponen yang seperti itu," katanya lagi.

Ia pun menegaskan kalau yang kemudian menjadi pertanyaan besar pihaknya yakni mengapa ini terjadi.

"Kita sisir satu-satu, jadi ada permasalah eksternal di mana pendapatan itu berkurang, tapi ada sistem yang tidak cukup robas untuk mengakomodasi hal seperti itu, jadinya seperti itu. Kita lakukan perbaikan, kita lakukan solusi, kita mencoba untuk mengatasi semuanya sampai pada hari H nya dibahas dengan DPRD menjadi sudah lebih final," jelasnya.

Sadar dari Koma, Dylan Carr Buat Dokter Kaget, Langsung Tanya Kondisi 2 Sosok Ini ke Sang Ayah

Laporkan Novel Baswedan ke Polisi, Siapa Sosok Dewi Tanjung ?

Ini videonya :

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved