Terkuak Motif Pembunuhan Sadis di Gowa, Paman Tebas Keponakan : Kasus Lama, Tapi Tak Ada Kejelasan
Pertengkaran antara paman dan keponakan di Kabupaten Gowa berujung maut. Sang keponakan meninggal dunia.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pertengkaran antara paman dan keponakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ternyata terjadi karena persoalan lahan.
Pertengkaran berujung maut antara paman dan keponakan itu terjadi pada Senin (11/11/2019) kemarin pagi sekira pukul 08.00 Wita.
Akibatnya, sang keponakan yang bernama Daeng Sampara Bin Dading (40) meninggal dunia ditebas pamannya, Haji Saju (60).
Untuk diketahui bahwa korban dan pelaku dilaporkan memiliki hubungan kekeluargaan.
Ibunda korban bersepupu dengan istri pelaku.
Peristiwa nahas ini bermula ketika paman dan keponakan bertemu di sebuah kebun Dusun Pangangpusang, Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa.
Saat itu, paman dan keponakan bertemu sekitar pukul 06.00 Wita.
Dalam pertemuannya itu, paman dan keponakannya terlibat pertengkaran.
Kejadian itu rupanya tak sengaja diketahui oleh seorang warga bernama Noro.
Awalnya, Noro sedang mencari biji kemiri yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kemudian Noro melihat paman dan keponakannya tengah bertengkar.
Hingga pada akhirnya pelaku menebas korban menggunakan parang.
• Mahasiswi Tewas Kecelakaan, Keluarga Takjub Jamaah Salat Jenazah Penuh, Terungkap Alasannya
• Kronologi Ditemukannya Jasad Surono di Bawah Lantai Musala Rumah, Korban Tewas Dibunuh
• Kabar Terbaru Istri Hamil 8 Bulan Diracuni Suami, Polisi Kasih Modal Buka Warung
• 2 Agen Sapi Tewas Diduga Diracun Calon Pembeli, Perbuatan Keji Pelaku Dibongkar Istri: Korban Muntah
Kepala korban terputus dan terpental sekitar lima meter.
Saat itu, Noro langsung lari ke perkampungan.
"Selanjutnya saksi lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ada orang sementara diparangi," ujar Kanit Reskrim Polsek Birinbulu, Aiptu Andi Akbar.
Warga yang mendapat informasi itu pun langsung menuju lokasi kejadian.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Tonrorita untuk dilakukan visum.

Berdasarkan hasil visum, leher korban terputus, kemudian terdapat luka tangan kanan dan jari tangan kiri.
Setelahnya, korban dibawa ke rumahnya di Dusun Batueja untuk dimandikan.
Daeng Sampara Bin Dading, korban pembunuhan sadis oleh pamannya telah dimakamkan di Kabupaten Jeneponto.
Ia dikebumikan di pekuburan keluarga di Kampung Balombong, Kelurahan Camba Jawa, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.
"Korban sudah dimakamkan di Kabupaten Jeneponto atas permintaan anaknya yang berada di sana," kata Camat Biringbulu, Yasmin Basri, Senin (11/11/2019).
• Ayah Korban Kopi Sianida Darmawan Salihin Nikahi Wanita Muda, Kembaran Mirna Singgung Pelakor
• Septic Tank Meledak Tewaskan Petugas Sedot WC, Ini Penyebabnya Kata Puslabfor Polri
Menurut Kepala Desa Taring Abdul Azis Gassing menuturkan, pelaku dan korban masih satu rumpun keluarga.
"Iya. Pelaku ini adalah om korban. Jadi mereka masih satu rumpun keluarga," kata Aziz kepada Tribun Timur, Senin (11/11/2019).
Namun, keduanya tidak akur lantaran permasalahan sengketa lahan.
Lahan itu adalah tanah garapan yang sudah dikuasi pelaku sejak 16 tahun terakhir.
Dalam dua tahun terakhir, tanah itu rupanya bersengketa dengan korban.

Namun belum ada kesepakatan ataupun solusi dari masalah lahan tersebut
Aziz selaku kepala desa mengaku sudah beberapa kali mencoba memediasi keduanya.
Namun, mediasi yang dilakukan selalu menemui jalan buntu.
"Ini kasus lama, sudah hampir 16 tahun. Beberapa kali saya panggil tapi tidak ada kejelasan. Jadi saya bilang kosongkan dulu lahan," bebernya.
Aziz menuturkan, kasus ini juga sempat dibawa ke ranah hukum untuk mencari solusi atas sengseka lahan itu.
"Tapi ternyata keduanya melakukan pertemuan di kebun yang bersengketa tadi pagi. Mereka cekcok di sana," beber Aziz.
• Kronologi Pembunuhan Driver Ojol Wanita di Rusun Cakung, Tersangka Ternyata Tetangga Korban
• Mayat Dalam Koper di Bogor Diduga Sempat Diracun, RS Polri Beri Penjelasan
• Polisi Temukan Luka Lebam di Bawah Bibir Mayat dalam Koper di Bogor, Diduga Korban Sempat Disekap
• Identitas Mayat dalam Koper Masih Misterius, Ini Kata Polisi Soal Ciri Khusus Pada Tubuh Korban
Pelaku dan korban bertemu pada lahan yang mereka sengketakan pukul 06:00 Wita. Pertemuan rupanya diwarnai cekcok dan pertengkaran.
"Badan dan kepala terputus dan terpental sekitar 5 meter," kata Aziz.
Kasus ini pertama kali beredar di media sosial yang mengunggah foto korban dalam kondisi cukup mengenaskan.
Foto tersebut memperlihatkan korban yang tergeletak di tanah bebatuan.
Kejadian ini kemudian dibenarkan oleh Camat Biringbulu Yamin Basri yang kemudian turun ke lokasi setelah menerima laporan dari aparatnya.
Pelaku menyerahkan diri
Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, pelaku telah diamankan oleh petugas.
FOLLOW:
Pelaku memutuskan menyerahkan diri usai melakukan pembunuhan sadis ini.
"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun.
Polisi mengungkapkan, kejadian ini terjadi pada pukul 08:00 Wita.
(TribunnewsBogor.com/TribunTimur)