Detik-detik Pengguna Skuter Listrik GrabWheels Tewas Ditabrak Mobil, Grab Langsung Respon Begini

Pengguna GrabWheels atau skuter listrik meninggal dunia setelah ditabrak mobil. Pengendara mobil dikabarkan dalam pengaruh alkohol.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
KOMPAS.com/HILEL HODAWYA//DEAN PAHREVI
Foto Ammar Nawwar Tri Darma, pengguna GrabWheels atau skuter listrik yang tewas ditabrak mobil Camry di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari. 

Diwartakan Kompas.com, Grab meminta maaf atas insiden meninggalnya dua pengendara skuter listrik GrabWheels di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari.

"Kami telah menerima informasi terkait terjadinya kecelakaan yang terjadi pada Minggu dini hari lalu itu. Segenap manajemen Grab menyesali kejadian ini dan turut berdukacita bagi keluarga dan rekan yang ditinggalkan," ujar Chief Executive Office (CEO) GrabWheels TJ Tham dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/11/2019).

Tham mengatakan, jajaran Grab telah menghubungi pihak keluarga pengguna dan akan memberikan bantuan dan dukungan penuh yang dibutuhkan oleh pengguna dan keluarganya.

"Grab berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan penggunaan GrabWheels melalui edukasi kepada pengguna dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam upaya menjaga keselamatan," ujar Tham.

Keberadaan GrabWheels memang jadi kontroversi belakangan ini.

GrabWheels tengah digandrungi kalangan muda urban sekaligus panen keluhan karena mengganggu pejalan kaki, merusak lantai jembatan penyeberangan orang, dan tak terjamin aspek keselamatannya.

Keluarga Ammar angkat suara soroti keamanan dari penggunaan GrabWheels

Pihak keluarga Ammar menyoroti keamanan dari penggunaan skuter listrik tersebut.

Sistem keamanan skuter listrik itu dinilai harus dikaji ulang.

"Harus dikaji ulang dari segi safety-nya, kemudian dari batasan zona wilayahnya, terus itu kan tidak ada yang membatasi, memang umurnya dicantumkan 18 tahun tapi kan itu pakainya handphone, anak SMP juga kalau ada saldo bisa jalan itu dan mana ada yang ngecek," kata Alan Darmasaputra, kakak kandung Ammar di rumahnya, Jalan Pisangan Lama II, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2019).

Menurut Alan, keberadaan skuter listrik juga harus dikaji ulang dari sisi aturan.

Sebab, skuter listrik yang sudah lumrah digunakan di negara lain, tidak bisa langsung cocok digunakan di Indonesia, yang kulturnya sangat berbeda dengan negara lain.

"Ya kayaknya untuk keberadaan GrabWheels ini masih harus dikaji ulang. Kayaknya agak membahayakan lah, dan belum aman, sekarang kalau dipakai di lingkungan GBK itu oke lah, saat CFD juga oke lah. Masyarakat kita kan beda sama masyarakat negara luar apalagi ada hal baru pasti antusiasnya tinggi," ujar Alan.

Kemudi kendaraan skuter listrik GrabWheels, sebuah kendaraan mobilitas jarak dekat yang ramah lingkungan. GrabWheels bisa digunakan dengan memindai QR Code di kemudi kendaraan melalui opsi e-scooter di aplikasi Grab.
Kemudi kendaraan skuter listrik GrabWheels, sebuah kendaraan mobilitas jarak dekat yang ramah lingkungan. GrabWheels bisa digunakan dengan memindai QR Code di kemudi kendaraan melalui opsi e-scooter di aplikasi Grab. ((KOMPAS.com/HILEL HODAWYA))

Atas kejadian ini, pihak keluarga berharap pelaku dihukum setimpal, sesuai aturan yang berlaku.

"Untuk pelaku harapan kami ya dihukum seberat-beratnya. Kasus tetap berjalan, kami tidak mau damai atau apalah, uang tidak akan mengembalikkan Ammar. Kalau pelaku datang ke sini meminta maaf ya kita maafkan tapi kasus hukum tetap berjalan," kata Alan saat ditemui di Jalan Pisangan Lama II, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2019).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved