Bom di Mapolrestabes Medan

Harga Jaket Ojek Online seperti yang Dipakai Pelaku Bom Bunuh Diri, Bisa Dibeli Meski Bukan Driver

Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Jaket Online, Ternyata Dijual Bebas Harganya Tak Sampai Rp 200 ribu

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Ist
Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan pakai jaket ojek online 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan mengenakan jaket ojek online.

Meski memakai jaket ojek online belum diketahui pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan ini ada driver ojek online atau bukan.

Pasalnya berdasar penelusuran TribunnewsBogor.com, jaket online seperti yang dipakai pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan dijulan bebas di pasaran.

Seorang mitra Gojek, Billy, juga berpendapat bahwa mesti dicari tahu lebih dulu apakah pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan merupakan driver ojek online atau bukan.

Pasalnya menurut Billy, kini banyak sekali masyarakat yang bukan driver memakai atribut atau jaket ojek online.

"Apalagi sekarang kan banyak orang yang bisa mendapatkan atribut Gojek, yang tidak driver Gojek, tapi bisa pakai atribut," jelasnya.

Pihak Grab Indonesia sendiri langsung merespons cepat terkait pemakaian atributnya dalam aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

“(Begitu dengar kejadian), kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh,” ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu dikutip dari Kompas.com.

Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Terekam CCTV, Pakai Jaket Ojol dan Bawa Ransel. Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan
Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Terekam CCTV, Pakai Jaket Ojol dan Bawa Ransel. Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan (WA grup jurnalis)

Ia mengutarakan bahwa dukungan yang dimaksud adalah siap membantu kepolisian untuk proses investigasi lebih lanjut apabila diperlukan.

“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan. Kami juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini,” lanjut Ridzki.

Penelusuran TribunnewsBogor.com di sejumlah toko online memang menjual jaket ojek online.

Di berbagai toko online, jaket ojek online Grab dijual dari kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

harga jaket ojek online
harga jaket ojek online (Google)

Melansir Kompas.com, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) meminta atribut ojek online tak dijual secara bebas.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat dimintai tanggapannya soal terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan yang menggunakan atribut ojek online.

“Saya juga akan komunikasi dengan aplikator apakah mungkin penjualan atau pendistribusian (jaket ojol) akan dibatasi ke yang benar-benar berprofesi (sebagai mitra pengemudi ojek online),” ujar Budi di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (13/12/2019).

Budi mengaku belum bisa memastikan apakah pelaku teror tersebut benar-benar berprofesi sebagai ojek online.

Sebab, saat ini atribut ojek online banyak dijual bebas.

“Sekarang kan gini, jaket itu bisa di mana-mana dijual bebas juga. Bisa juga itu sebagai bentuk penyamaran dia bahwa seolah-olah dia berprofesi itu dan dia bisa masuk ke mana-mana,” kata Budi.

Budi mengaku belum mendapat konfirmasi dari pihak aplikator ojek online mengenai kejadian ini.

“Belum (ada laporan dari aplikator), saya justru tahunya dari media,” ucap dia.

Diberitakan, seorang pria mengenakan jaket berlogo ojek online meledakkan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.
Pelaku diketahui meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.

Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang menjadi korban luka ringan.

Terduga pelaku tubuhnya tak lagi utuh pasca peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019)
Terduga pelaku tubuhnya tak lagi utuh pasca peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) (Istimewa)

Empat orang korban merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, adapun seorang lainnya masyarakat umum.

Selain itu, sejumlah kendaraan yang terparkir di dekat TKP juga mengalami rusak ringan.

Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, Gegana dan Puslabfor masih menggelar olah tempat kejadian perkara.

Pelaku bom bunuh diri mengenakan jaket online warna hitam hijau.

Pelaku bo bunuh diri tercatat sebagai warga Jalan Nangka Medan Petisah.

Usia pelaku bom bunuh diri masih 24 tahun.

Nama pelaku bom bunuh diri ialah RMN.

Pelaku bom bunuh diri terekam kamera CCTV.

 Terjadi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Pengunjung yang Masuk Botani Square Bogor Diperiksa

 Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Personel Polres Bogor Patroli Bawa Senjata Laras Panjang

 Rekaman CCTV Sebelum Pelaku Bom Bunuh Diri Tewas Viral, Bawa Ransel Pakai Jaket Ojol

Dalam rekaman CCTV, RMN memakai jaket hijau kombinasi hitam.

RMN berjalan sambil menggendong tas.

Gambar rekaman CCTV ini beredar di grup WhatsApp, hingga akhirnya pria itu meledakkan diri dan terdengar suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku ledakan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019), diketahui berjumlah satu orang.

Pelaku peledakan bom bunuh diri inisial RMN merupakan warga Medan Petisah (Istimewa)
Saat ini, tim yang terdiri atas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, dan Pusat Laboratorium Forensik masih di lapangan untuk melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hal itu dilakukan guna memastikan identitas pelaku.

"Nanti dengan teknologi yang dimiliki Inafis, nanti sidik jarinya (jika) berhasil diambil dengan baik, dan pelaku juga memiliki e-KTP, nanti database tersebut akan terkoneksi dengan data Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)," kata Dedi seperti dikutip dari Kompas TV.

"Sehingga dalam waktu yang tidak lama identitas pelaku akan diketahui," ujar dia.

Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, tubuhnya tak lagi utuh
Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, tubuhnya tak lagi utuh (Istimewa)

Setelah identitas diketahui, ia menambahkan, nantinya Tim Densus 88 Antiteror Polri akan melakukan pengembangan.

Hal ini untuk mengetahui apakah pelaku terkait jaringan teroris tertentu atau justru hanya simpatisan yang bergerak sendiri (lone wolf).

"Semuanya masih berproses. Tim Densus 88 bersama stakeholder terkait masih bekerja di lapangan," kata Dedi.

Selain itu, ia mengatakan, seluruh partikel ledakan yang berada di sekitar lokasi akan dikumpulkan untuk kemudian diuji di laboratorium forensik.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved