Menteri PUPR Sebut Pemerintah Membangun Jalan Tol Bukan untuk Gagah-gagahan

Beberapa ruas tol yang juga menjadi fokus ke depan tol di Kalimantan sebagai calon ibu kota baru.

Editor: Damanhuri
Kompas.com
ILUSTRASI - Kendaraan pemudik dari arah Jakarta melewati jalan tol cikopo palimanan di Jawa Barat, Minggu (2/6/2019). Sistem satu arah atau one way mulai diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek hingga tol Batang-Semarang di Jawa Tengah pada H-6 Lebaran 2019, Kamis (30/5).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya akan mengkebut pembangunan jalan tol yang ditargetkan mencapai 2.500 kilometer selama 2019 sampai 2024.

Basuki mengaku sudah menyelesaikan 1.852 kilometer jalan tol selama 5 tahun terakhir masa tugasnya.

Dia menilai Indonesia sangat terlambat dalam pembangunan jalan tol dan tertinggal jauh dari negara lain di Asia Tenggara.

“Bukan untuk wah-wahan. Seperti yang saya bilang. Kita ini ketinggalan," kata Menteri Basuki di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

"Kita harus mengejar terus. 2.500 kilometer Trans Sumatera harus selesai dan Tol Trans Jawa bagian selatan Cigatas, Cileunyi-Garut-Tasikmalaya,” sambungnya.

Beberapa ruas tol yang juga menjadi fokus ke depan tol di Kalimantan sebagai calon ibu kota baru.

"Kita ketinggalan kalah dengan Malaysia, Thailand, masih menang Vietnam. Kita sedang mengejar ini," tandasnya.

Di kesempatan yang sama Presiden Jokowi mengharapkan pembangunan infrastuktur di periode pertama dan berlanjut di periode kedua ini bisa menjadi fasilitas pusat produksi di antaranya sentra pertanian, nelayan, dan kawasan industri.

“Infrastruktur ini keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak hanya di Jakarta atau Jawa. Infrastruktur ini punya banyak arti," kata Jokowi.

 (Tribunnews.com, Reynas Abdila)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved