Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Penggali Kubur Bocah Tewas Terbakar saat Dipasung, Gundukan Tanah Tanpa Nisan di Samping Ibu

ZKA bocah terpasung yang meninggal dunia saat kebakaran dimakamkan di samping makam ibunya tanpa nisan.

istimewa/TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Penjaga makam, berdiri di makam almarhum ZKA, di samping makam ibunya, di Taman Pemakaman Setu, Tangsel, Selasa (19/11/2019). 

Sopir ojek online itu sudah mengetahui perilaku anak tetangganya hiperaktif, sejak pertama kali tinggal di kontrakan deret.

Ia masih mengingat jelas ada bekas tali ikatan di kaki ZKA.

Dari dalam rumah kontrakan Suhin, Ervin sering mendengar ZKA berteriak. Ia menduga bocah itu lapar.

Warno (61), juru parkir di rumah makan pernah mendapati ZKA masuk ke sebuah minimarket dan mengacak-ngacak barang-barang di sana.

Kondisi ZKA Memprihatinkan saat Dievakuasi

Di pelataran rumah singgah Dinsos, ZKA mendapat kebebasannya: bisa berlarian ke sana-sini dengan pengawasan para relawan.

Zidni Khoiri Alfatiri (10) sedang berlarian di pelataran rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos), Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (14/3/2019).
Zidni Khoiri Alfatiri (10) sedang berlarian di pelataran rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos), Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (14/3/2019). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Tatapannya tak memberikan reaksi berlebihan ketika menaiki ayunan di taman rumah singgah pada Maret lalu.

Sesekali ia mengedarkan pandangannya ke beberapa orang di dekatnya.

Sejumlah koreng di kakinya mulai mengering. Ada juga luka di kepalanya, terlihat dari sela-sela rambutnya.

Ade, wanita relawan rumah singgah Dinsos Tangsel, menyodorkan roti bantal sekepalan tangan bayi dan langsung dilahap ZKA.

Roti tersebut ia masukkan utuh ke dalam mulut dan perlahan baru dikunyah.

"Sebelumnya juga dikasih makan nasi begitu, dimasukkan semua ke mulut," cerita Ade.

Zulkarnain, pria asal Wamena, yang menjadi relawan rumah singgah turut menjaga ZKA.

Ia ikut mengevakuasi si bocah dari kontrakan ke rumah singgah.

"Sangat memprihatinkan karena kakinya itu sedang dipanco (dipasung) atau dirantai."

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved