Fahri Hamzah Kritik Erick Thohir, Rizal Ramli Sindir Utang Budi pada Ahok : Pak Jokowi Sing Eling

Fahri Hamzah lantas mengurai hal apa yang harusnya dilakukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang baru.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribunnews.com
Erick Thohir dikritik Fahri Hamzah, Rizal Ramli singgung utang budi Jokowi pada Ahok 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan kritikan keras kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Kritikan itu Fahri Hamzah lantaran melihat keputusan yang diambli Erick Thohir yang telah mengenalkan Ahok sebagai salah satu calon petinggi BUMN.

Keputusan yang diambil Erick Thohir itu menurut Fahri Hamzah tidak tepat dilakukan.

Sebab menurutnya, hal utama yang harusnya diambil adalah membagikan ide atau strategi apa yang Erick Thohir ingin capai di BUMN baru mengenalkan orang-orang yang akan masuk ke sistemnya.

Sebelumnya diberitakan, Erick Thohir memberikan sinyal akan menempatkan Ahok sebagai pimpinan di salah satu BUMN.

Selain dinilai memiliki rekam jejak yang baik, menurut Erick, Ahok merupakan sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan pelat merah.

Namun, saat ditanya terkait posisi persis Ahok di BUMN, Erick meminta wartawan dan publik bersabar.

Kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember mendatang.

Posisi Ahok menjadi salah satu pemimpin di BUMN tersebut juga dibenarkan oleh Presiden Joko Widodo.

Keputusan yang diambil Erick Thohir itu pun ditanggapi oleh Fahri Hamzah.

Bahas Kompetensi Ahok di Pertamina, Said Didu Kesal ke Boni Hargens Sampai Menyesal Bertemu

Fahri Hamzah: Kalau Saya Jadi Ahok Mending Jadi Pengusaha Besar, Bisa Bantu Negara Juga

Dalam tayangan Dialog TV One edisi Rabu (20/11/2019), Fahri Hamzah tanpa ragu melayangkan kritikannya untuk sang Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Saya ada kritik kepada Menteri BUMN ini. BUMN itu harusnya heavy corporation. Cara saudara Menteri BUMN ini memamerkan orang-orang yang akan dipanggil, yang akan menjabat, dia memulai dengan orang, dia tidak memulai dengan strategi, itu yang salah," ucap Fahri Hamzah.

Pengungkapan soal sosok Ahok yang bakal jadi bos BUMN pun disesalkan Fahri Hamzah.

Sebab seharusnya dalam urusan korporasi di tubuh BUMN, hal yang utama dibicarakan adalah ide dan strategi kerja, bukan sosok.

Apalagi mengingat sosok Ahok yang memang dikenal sebagai tokoh kontroversional.

"Sehingga kemudian orang membahas orang. Kalau kita membahas orang ini enggak ada habisnya. Kontroversial terus. Apalagi orang kayak saudara Basuki yang memang kontroversial. Tapi ide untuk membesarkan BUMN akhirnya tidak terungkap. Itu menurut saya harus dikoreksi," pungkas Fahri Hamzah.

FOLLOW : 

Mengenai cara Erick Thohir yang memanggil satu persatu calon bos BUMN dan dibicarakan banyak orang itu menurut Fahri Hamzah tak patut dilakukan.

Sebab menurut Fahri Hamzah, BUMN adalah sebuah korporasi yang seharusnya tidak dipolitisasi.

"Jangan Menteri BUMN kayak mau merekrut anggota kabinet. Dipanggil satu-satu nanti disuruh pakai baju batik. Urusannya apa coba ? Jangan dipolitisasi," kata Fahri Hamzah.

Perihal sosok Ahok yang apakah pantas menjadi bos BUMN atau tidak, Fahri Hamzah tak mau lebih lanjut membahasnya.

Sebab hal penting yang harusnya dibicarakan jika menyinggung soal kepantasan menjadi calon bos BUMN adalah perihal strategi dan ide, bukan ke personal sosok tersebut.

"Kalau membahas tentang orang, saya membahas hak warga negara. Udahlah manusia ini kan sama aja. Kalau kita membahas orang kita kehilangan kompas. Orang per orang dibarengi dengan strategi," ucap Fahri Hamzah dilansir TribunnewsBogor.com.

Cerita Agan Harahap Edit Foto Ahok Berseragam SPBU, Punya Keyakinan di Balik Banyaknya Penolakan

Arief Poyuono Tantang Ahok Pulihkan Krakatau Steel, Politisi PKS Bandingkan dengan Capaian Anies

Soal kontroversi yang ditimbulkan dari nama Ahok itu pun ditanggapi santai oleh Fahri Hamzah.

Menurut Fahri Hamzah, aksi protes yang dilayangkan serikat pekerja Pertamina terkait penolakannya kepada Ahok itu adalah tindakan wajar.

Sebab sejak awal kemunculan, sosok Ahok hanya disoroti dari segi personal, bukan dari segi ide atau strateginya untuk BUMN.

"Ya itu salahnya pemerintah. Tidak ada salahnya serikat pekerja karena mereka ditakuti dengan kontroversi yang berkembang. Karena dari awal tidak diceritakan ngapain itu ( Ahok) dimasukkan ke Pertamina, PLN. Kan harusnya itu duluan yang diomongkan," kata Fahri Hamzah.

Menanggapi pernyataan Fahri Hamzah, Pakar Ekonomi Rizal Ramli pun ikut buka suara.

Rizal Ramli mengaku kasihan degnan sosok Erick Thohir yang sebenarnya punya ide bagus untuk BUMN namun harus terganjal di langkah pertama.

Rizal Ramli pun menyayangkan perihal sosok Ahok yang justru menjadi perbincangan.

Padahal hal penting yang harusnya menjadi sorotan adalah soal strategi Erick Thohir demi memajukan BUMN.

"Saya kasihan melihat Menteri BUMN yang baru, Erick. Ide Ahok ini kan pasti datang dari presiden Pak Jokowi. Dia yang mungkin punya cita-cita ingin perbaiki BUMN tiba-tiba ikut jadi sasaran tembak. Jadi seolah-olah masalah yang penting di Indonesia di BUMN hanya masalah Ahok," pungkas Rizal Ramli.

Rizal Ramli kemudian membeberkan beberapa masalah besar yang ada di BUMN.

Optimis dengan sosok Erick Thohir, Rizal Ramli justru kembali pesimis karena melihat adanya isu tak penting yang menggangu kinerja awal sang Menteri BUMN.

"Padahal kerugian misalnya dari PTP hampir Rp 40 triliyun lebih, ada bank bermasalah. Banyak masalah besar yang saya yakin Menteri Erick bisa selesaikan. Tapi dia ketanggor sama isu yang enggak penting ini, saudara Ahok. Sehingga rencana perubahan di BUMN akhirnya terganggu," ucap Rizal Ramli.

Berkaca dari hal tersebut, Rizal Ramli pun memberikan imbauan kepada Presiden Jokowi.

Rizal Ramli bahkan menyinggung soal utang budi yang dimiliki Jokowi kepada Ahok.

"Saya hanya imbau Pak Jokowi, Pak Jokowi sing eling lah. Ahok tuh udah cukup membebani bapak. Di berbagai kasus dia membebani bapak. Udahlah kalau utang budi, kasih duta besar atau angkat jadi prescomnya podomoro lah, lobby-in pasti bisa itu," ucap Rizal Ramli.

Pengamat Sebut Penolakan Ahok Jadi Dirut Pertamina Sangat Politis

Rizal Ramli Komentari Kabar Ahok Masuk BUMN, Sebut Hanya Akan Tambah Masalah

Menanggapi pernyataan Rizal Ramli, Fahri Hamzah pun mengaku setuju.

Fahri Hamzah lantas mengurai hal apa yang harusnya dilakukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang baru.

"Harusnya kita meributkan BUMN itu dalam kerangka korporasi bukan lembaga politik. Karena kita merindukan BUMN itu menjadi korporat. Dan itu hanya mungkin terjadi apabila tone-nya korporasi. Strategi bisnis dibicarakan dulu dengan DPR. Baru kemudian nyari orang per orang,"

"Bicara dulu dengan DPR ini strateginya bagaimana, mau dibawa BUMN bagaimana. Itu dulu yang kita omongkan baru kita milih orang. Jangan milih orang, orangnya kontroversial, harus dijelaskan ke publik, strateginya belum ada," pungkas Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah: Kalau Saya Jadi Ahok Mending Jadi Pengusaha Besar

Menurut Fahri Hamzah, jika dirinya jadi Ahok maka ia akan memilih untuk jadi pengusaha besar saja daripada jadi pejabat BUMN.

Hal itu kata Fahri Hamzah, memiliki makna yang sama, yakni bisa membantu negara juga.

Hal itu tentu dipilih Fahri Hamzah jika melihat situasi seperti sekarang ini.

Yakni banyaknya penolakan dari beberapa pihak.

“Meski punya hak, Kalau saya jadi Ahok dalam situasi begini, mending jadi pengusaha besar...

sama saja, itu bisa bantu negara juga,” tulisnya.

Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga mengaku baru sekali bertemu dengan Ahok.

Pertemuan itu pun bahkan tidak disengaja, dan hanya terjadi di toilet.

Meski baru bertemu sekali, ia mengatakan Ahok memiliki hak untuk jadi pejabat BUMN jika dinyatakan bersih oleh hukum.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah karena ada yang bertanya soal artikel berita dugaan korupsi yang dilakukan Ahok.

 

Artikel itu berjudul “Yayasan Ahok 2 Tahun Himpun Dana Triliunan, Harus Diaudit!”.

Debat Soal Sosok Ahok, Serikat Pekerja Pertamina Ngotot : Kalau Ingin Nyapu, Sapunya Harus Bersih

Iwan Fals Soroti Kehebohan Soal Ahok yang Bakal Masuk BUMN : Baru Diusulin Aja Udah Geger Lagi

Akun Twitter @IwanSumule86_ itu mengomentari berita di Tribunnews.com dengan judul “Fahri Hamzah: BUMN Butuh Orang Keras Kayak Ahok”.

Ia kemudian mengomentari artikel itu dengan memberi screen shoot artikel berita soal Yayasan Ahok.

“Tak hanya itu, BUMN pun butuh orang yang tidak punya niat jahat, agar tidak ada korupsi.

Juga orang yang jago kumpulkan uang.

Bukan begitu Bung @Fahrihamzah?,” tulis akun tersebut.

Kemudian Tweet itu dibalas oleh Fahri Hamzah.

Di mana menurutnya artikel itu baru sekedar dugaan, belum ada pembuktian kalau Ahok terlibat korupsi.

Bahkan menurutnya para mentri juga banyak yang diduga melakukan tidak korupsi, tapi belum terbukti.

“Bung, Saya cuman sekali ketemu Ahok di acara PDIP (di toilet lagi pipis)

tapi kalau dia dinyatakan bersih oleh hukum maka dia punya haknya sementara tidak ada halangan.

Kalau diduga, bahkan presiden dan para calon presiden diduga.

Para menteri ini banyak diduga. Menteri LO,” tulisnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved