Isi Pidato Menyentuh Pak Nadiem 2 Lembar untuk Guru, Ganjar Pranowo : Upacara Pasti Cepat Selesai
Isi Lengkap pidato menyentuh Nadiem Makarim untuk Guru : Saya Tidak Membuat Janji Kosong kepada Anda
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Permintaan maaf tersebut lantaran pidato itu berisi tak seperti pada biasanya.
• Gaya Berpakaian Mendikbud Nadiem Makarim di Bandara Diperbincangkan : Bukan Gaya Pejabat
• Menteri Nadiem Makarim Soroti SD di Pasuruan Ambruk, Langsung Kirim Tim Investigasi
• Satu Almamater dengan Nadiem Makarim, Karir Risa Santoso Rektor Temuda Ini Tak Bisa Diremehkan
"Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik.
Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata Nadiem Makarim dalam pidatonya.
Dalam pidato Nadiem Makarim berjanji tidak akan membuat janji kosong pada guru.
"Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda.
Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.
Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia." kutip dari pidato Nadiem Makarim.
• Presentasi di Depan Komisi X DPR RI, Nadiem Makarim Hanya Pakai Selembar Kertas
• Jokowi ke Nadiem Makarim : Pak Mendikbud Tolong Dilihat Betul Negara Kita Bukan Hanya Jakarta
• Rapat Terbatas, Jokowi Ingatkan Nadiem Makarim: Negara Kita Bukan Hanya Jakarta
• Nadiem Makarim Bakal Prioritaskan Pengembangan Karakter dalam Dunia Pendidikan
Berikut ini isi lengkap pidato Nadiem Makarim untuk guru di Hari Guru :
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik.
Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Guru Indonesia yang tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.