12 Tahun Jadi Guru Honorer Digaji Rp 300 Ribu Sebulan, Rahmah Babak belur Ditampar Orangtua Muridnya
Wanita yang sudah belasan tahun menjadi guru honorer ini babakbelur ditampar oleh orangtua murid atau wali muridnya di sekolah.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Rahmah memang tak lagi punya peluang menjadi PNS jika rekrutmen jalur umum lantaran usianya telah mencapai 35 tahun.
Dia hanya berharap ada keajaiban dapat menjadi bagian dari ASN.
Meskipun, itu semua semua hanya angan-angan yang tak bisa terlalu diharapkan.
”Yang penting tujuan utama saya mengabdi untuk daerah, karena memang latar belakang pendidikan saya guru,” kata Rahmah dalam perbincangan dengan Serambinews.com, Minggu (24/11/2019)
Namun, pengabdian putri kedua alm. Marhaban mantan kepala Desa Jambi Baru ini selama 14 tahun mengajar anak di tempat kelahirannya tersebut berbuah pahit karena dibalas dengan penganiayaan oleh wali muridnya.
Rahmah justru dianiaya oleh wali muridnya sendiri hingga jilbab yang dikenakan robek dan mengalami memar atau bagian tubuh memerah akibat ditampar dan dicubit.
Bukan hanya itu, perlakukan ‘persekusi’ juga kerap dialami oleh Rahmah dalam kurun dua bulan terakhir oleh wali murid yang sama.
Tubuh Rahmah yang kecil tak berdaya melawan ganasnya wali murid sang penganiaya dengan postur tubuh lebih besar.
Terdapat warna merah bagian lengan Rahmah akibat penganiayaan yang sempat diabadikan dengan kamera handphone.
“Saya tak tau bagian mana yang duluan dipukul, karena situasi sudah heboh, saya terus diserang ditampar dan dicubit, jilbab saya dijambak sampai koyak,” terang Rahmah
Penganiayaan dan penyerangan bukan hanya membuat Rahmah terluka dan shock tapi, putra pertamanya Prasetia Aulia Rahman yang masih duduk di kelas satu hingga sekarang masih trauma.
Sampai saat ini, sang putra bu guru ini masih ketakutan manakala melihat orang karena sering menyaksikan ibunya diserang dengan kata-kata kasar dan keras.
Kronologi Kejadian
Korban yang merupakan guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru tersebut kini mengalami trauma akibat kejadian itu.
Insiden penganiayaan yang dialami oleh sang ibu guru ini terjadi di depan gerbang sekolah tempat Rahmah mengajar yang berlokasi di Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.