12 Tahun Jadi Guru Honorer Digaji Rp 300 Ribu Sebulan, Rahmah Babak belur Ditampar Orangtua Muridnya

Wanita yang sudah belasan tahun menjadi guru honorer ini babakbelur ditampar oleh orangtua murid atau wali muridnya di sekolah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
RAHMAH Ama.Pd guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam 

Sang ibu guru Rahmah juga mengaku kepalanya masih sakit sehingga belum mampu ke sekolah.

Kalaupun ke sekolah, kata Rahmah dia harus ditemani karena trauma dan kuatir kembali bertemu dengan wali murid atau orangtua siswa yang menganiayanya.

Rahmah mengaku telah melaporkan ke Mapolsek Sultan Daulat atas penganiayaan yang menimpanya dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.

Rahmad berharap kasusnya cepat selesai dan tidak ada guru lain yang menjadi korban keganasan orangtua siswa.

”Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma, saya masih shock, anak saya takut,” ujar Rahmah.

Anak Pelaku Dipaksa Mengaku

Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Agramuda melalui Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (24/11/2019) malam mengatakan, terkait tuduhan wali murid, bahwa sang guru mencubit anaknya saat belajar, harus bisa dibuktikan sang wali murid dengan bukti dan saksi-saksinya.

Menurut AKP Dodi, sejauh ini tidak ada bukti kuat jika sang guru mencubit anak pelaku penganiayan.

Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi
Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi (Hand-over dokumen pribadi)

Malahan, kata AKP Dodi, sekilas terdengar dari para murid maupun guru di sana, ternyata pelaku memaksa anaknya untuk mengakui bahwa gurunya yang mencubit.

Masalahnya, anak yang masih duduk di kelas IIIB itu takut, sehingga apa yang disuruh ibunya dituruti.

Namun fakta di lapangan, guru maupun murid-murid membantah melihat Rahmah ada mencubit anak pelaku.

”Setelah kami telusuri ke sekolah, bahwa baik guru atau murid-murid mengatakan tidak ada korban mencubit anak pelaku. Bahkan memukul juga tidak ada, sudah kami telusuri itu,” terangnya

 (TribunnewsBogor.com/Serambinews.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved