Selamat Hari Guru Nasional 2019, Ini Pesan Mendikbud Nadiem Makarim

Bahkan, pada Senin (25/11/2019) pagi, #selamathariguru dan #harigurunasional menjadi trending di media sosial Twitter Indonesia.

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Aksi unjuk rasa guru honorer di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (19/9/2018) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hari ini, 25 November 2019, merupakan peringatan Hari Guru Nasional. Ucapan "Selamat Hari Guru" meluncur untuk para guru, apresiasi atas dedikasinya mengabdi.

Bahkan, pada Senin (25/11/2019) pagi, #selamathariguru dan #harigurunasional menjadi trending di media sosial Twitter Indonesia.

Salah satu yang ikut meramaikan tagar ini adalah Khusni Abbas melalui akun @kabbas_khusni.

"Selamat Hari Guru, formal maupun nonformal. Guru adalah pemberi ilmu, agar jalanmu tak buntu," tulisnya dengan menyertakan #HariGuruNasional2019.

Ada juga yang membagikan cerita pengalamannya tentang sosok guru di masa sekolah, seperti yang dituliskan oleh akun @Sujiwulandari_.

"Dulu beliau yang selalu nyemangatin saya waktu sebelum atau sesudah lomba. Dan di foto ini saya menangis haru ketika beliau bilang 'saya bangga punya murid seperti kamu'," tulisnya sambil membagikan foto bersama guru.

Pesan Mendikbud

Menjelang Hari Guru Nasional, yang menyita perhatian adalah pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar MAkarim.

Naskah pidatonya memperingati Hari Guru tersebar sejak beberapa hari lalu.

Pidato Nadiem dinilai tidak bertele-tele.

Apresiasi dan catatan atas substansi pidato itu pun banyak dibagikan di media sosial.

Dalam naskah pidato itu, Nadiem menyampaikan sejumlah hal mengenai kondisi guru saat ini.

Hal itu di antaranya, guru yang dinilainya terlalu disibukkan dengan urusan administratif sehingga memiliki ruang gerak terbatas untuk memberikan pendidikan dengan cara inovatif karena tertekan tuntutan kurikulum, dan sebagainya.

Pada bagian akhir pidatonya, Mendikbud menyampaikan sejumlah alternatif pilihan kegiatan yang dapat diaplikasikan guru di kelas, agar suasana dan kualitas berlajar-mengajar tak selalu monoton.

Misalnya dengan mengajak diskusi, memberi kesempatan murid mengajar di kelas, melibatkan anggota kelas dalam sebuah proyek bakti sosial, dan sebagainya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved