Ketua Panitia Ungkap Alasan Prabowo Tak Diundang ke Reuni Akbar 212, Pengamat: Ini Gerakan Politik
Menurut Ketua Panitia Reuni Akbar 212, Prabowo Subianto tak diundang karena dalam politik 212 dan FPI, urusan dengan Prabowo Subianto sudah selesai.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
"Terbuka, siapapun silahkan bisa hadir, muslim maupun non muslim, semua rakyat Indonesia bisa hadir. Makanya kita bikin Maulid. Siapapun bisa hadir," tambahnya.
Sementara itu, Analis Politik AS Hikam menilai tidak diundangnya Prabowo Subianto ke araca Reuni Akbar 212 ini karena faktor politik.
"Saya kira sudah dijelaskan oleh Pak Ustaz tadi, kita atau paling tidak saya sudah sejak awal mengatakan karena ini gerakan politik, itulah konsekuensinya," jelas Al Hikam.
Menurutnya, jika gerakan ini murni karena agama maka Prabowo Subianto dan beberapa tokoh lainnya akan diundang.
• Mahfud MD : Reuni Akbar 212 di Monas Tidak Perlu Ditakuti
• Diundang, Anies Baswedan Akan Beri Sambutan di Reuni Akbar 212
"Jadi kalau kita menggunakan paradigma agama, ya mustahil nggak mengundang orang-orang hebat itu, wong namanya agama. Tapi karena ini politik, beliau mengatakan politiknya FPI dan 212 yang begini ini. Tapi faktanya malah aneh, ya wong Pak Bamukmin aja mengatakan bahwa dia tidak setuju Pak Prabowo diundang kok," beber Al Hikam lagi.
Untuk itu kata Al Hikam, dirinya sejak awal melihat kalau acara Reuni Akbar 212 ini merupakan lanjutan dari gerakan politik.
"Momentumnya begitu. Makanya statement pejabat-pejabat tinggi negara tadi menurut saya lucu aja, bukan agamanya yang lucu Mas, tapi statement-statementnya, seolah-olah mereka tidak melihat bahwa kekuatan dari Islam politik ini sebagai sesuatu yang memang akan terus berjalan," jelas Al Hikam.
Untuk itu, menurut Al Hikam, pemerintah harus memberikan kejelasan agar hal seperti ini tidak terus terjadi.
"Jadi solusinya bukan udrek-udrekan atau kegaduhan seperti ini, tapi carikanlah solusi bagaimana kepentingan dari kelompok Islam politik ini dalam hal Pak Habib Rizieq tadi bisa diselesaikan. MUI sudah pernah melakukan upaya itu, nah ini kan harus ditegasi oleh pemerintah.
Karena kalau tidak ada campur tangan pemerintah dalam penyelesaian ini soal HRS, saya kira akan terus terjadi," tandasnya.
Anies Beri Sambutan
Ketua Reuni Akbar 212 Awit Masyhuri mengatakan, pihaknya tidak mengundang secara langsung para pejabat dalam Reuni Akbar 212.
Namun, salah satu pejabat yang diundang secara langsung adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Itu bebas siapa saja mau datang, kita mah tidak ngundang. Kalau Pak Anies kan beda, beliau kan tuan rumah. Kalau itu ngundang, karena kan izinnya ke beliau,” ujar Awit saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).
Bahkan, Anies diagendakan untuk memberikan sambutan dalam reuni akbar yang rencananya akan diselenggarakan di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019) itu.
Meski demikian, Awit mengatakan, pihaknya membuka diri bagi siapa pun pejabat yang mau hadir dalam acara Reuni Akbar 212 itu.
• Akan Gelar Reuni Akbar, PA 212 Harap Pencekalan Rizieq Shihab Dicabut
• Ahok Jadi Komisaris Pertamina, PA 212: Tidak Masalah, yang Penting Jangan Singgung Agama Lagi
Awit mengatakan, tema Reuni Akbar 212 kali ini adalah berdoa bagi bangsa dan keselamatan negara Indonesia.