Erick Thohir Jawab Ini Saat Ditanya Soal Jiwasraya, Yunarto Wijaya: Langsung Muter, Berat Berarti
Menurut Yunarto Wijaya, Erick Thohir terlalu muter-muter saat jawab Jiwasraya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menilai pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir soal Asuransi Jiwasraya terlalu muter-muter dan tidak langsung pada poinnya.
Hal itu menurut Yunarto Wijaya berbeda dengan jawaban-jawaban Erick Thohir sebelumnya yang terlihat lugas, saat hadir di acara Mata Najwa Rabu (4/12/2019).
Yunarto Wijaya menilai, ada harapan baru yang diberikan Erick Thohir dalam wawancaranya tersebut.
Bahkan Yunarto Wijaya berharap Erick Thohir tidak hanya garang di awal saja, sebab Menteri BUMN sedang bekerja di pwmerintahan paling ruwet.
Dilansir dari Youtube Najwa Shihab Kamis (5/12/2019), Erick Thohir ditanya soal asuransi Jiwasraya oleh Najwa Shihab.
Najwa Shihab menanyakan apa jaminan dari Erick Thohir bahwa uang ribuan nasabah akan aman.
Menurut Erick Thohir, menyelesaikan masalah Jiwasraya merupakan persoalan yang panjang.
“Gini, saya rasa kan ini proses panjang, sama ketika kita bicara panjang TPI dan TPPI, saya bukan dancing ya tapi ini saya mau kasih bayangan lebih besar, TPI dan TPPI itu sudah 18 tahun, problemnya itu bagaimana kita bisa punya perusahaan yang bisa bersaing,” tutur Erick Thohir.
Kemudian ia pun membandingkan dengan asuransi milik swasta yang lebih sukses.
• Sandiaga Uno Beri Waktu 6 Bulan untuk Ahok di BUMN, Said Didu ke BTP: Dia Bisa Marah-marah di Istana
• Diminta Kritik Erick Thohir, Jawaban Sandiaga Uno Bikin Najwa Shihab Kaget : Pencitraan ?
“Chandra Asri yang dimiliki swasta sukses, kenapa ini yang dimiliki BUMN tidak sukses? Bahkan terjerat utang. Nah itu poinnya kembali mencari orang yang tepat, mencari juga bisnis model yang tepat untuk bisa bersaing,” jelas Erick Thohir lagi.
Lebih lanjut Erick Thohir menargetkan beberapa perusahaan akan bisa selesai padan bulan Desember ini.
“Jiwasraya lebih panjang, ada 3 hal yang kita lakukan, satu tentu mengkonsolidasi asuransi yang ada di Indonesia supaya bisa membantu Jiwasraya, ini harus, supaya kita tetap jalan itu komitmen, tapi uangnya dari Jiwasraya sudah berat,” tutur Erick Thohir.
“Tapi bagaimana dengan cashlow yang baru dan holding yang baru kita bisa menjadi membantu,” tambah Erick Thohir.
Kemudian yang kedua, menurut Erick Thohir, pihaknya akan membedakan mana perusahaan yang memang bodong dan mana perusahaan yang benar-benar salah investasi.
“Kalau yang bodong ya harus proses hukum, harus siapapun. Dan yang terakhir kita juga minta payung hukum yang jelas mengenai undang-undang asuransi yang belum pernah ada. Nah ini, proses ini tiga-tiganya harus sejalan bersama tapi pasti,” turur Erick Thohir.
Penjelasan itu kemudian dipotong oleh Najwa Shihab yang meminta Erick Thohir fokus pada pertanyaannya.
“Saya mengulang pertanyaan saya, karena banyak yang titip pertanyaan ini ke saya, orang yang sudah menabung bertahun-tahun, seumur hidupnya menaruh uang di negara, karena percaya, dan sekarang ada kemungkinan uangnya tidak kembali. Bisakah Anda memberikan jaminan kepada mereka Mas Menteri?,” tanya Najwa Shihab.
Namun Erick Thohir lagi-lagi tak mau memberikan jaminan itu secara lugas.
“Saya berusaha maksimal berbuat yang terbaik untuk jiwasraya bisa sehat lagi,” kata Erick Thohir.
• Fadli Zon Heran Kok Baru Sekarang SKT FPI Disoal, Yunarto Wijaya: Kenapa Rezim Sebelumnya Diam?
• Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda Bila Terlibat Kasus Harley Ilegal
“Jaminan uang kembali? Saya masih meminta uang kembali,” cecar Najwa Shihab.
“Ini bagian dari konsolidasi holding yang bisa menjadikan cashflow yang sehat,” kata Erick Thohir lagi-lagi.
“Artinya tidak ada jaminan?,” kata Najwa Shihab lagi.
“Harus cari jalan,” tegasnya.
“Harus cari jalan? Berarti ya insyaAllah uang mereka akan aman?,” tegas Najwa Shihab lagi.
“Harus cari jalan karena ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral bersama,” kata Erick Thohir.
Namun Erick Thohir kembali menegaskan visi misinya ke depan.
“Tapi yang penting kembali, banyak kasus-kasus yang ada di BUMN ini itu berjalan sudah puluhan tahun, itu yang terpenting buat kita hari ini bahwa kita dikasih kesempatan untuk memperbaiki dengan role of the game yang jelas, yaitu memerger, menutup, menggabungkan, ini hal yang penting,” tutur Erick Thohir lagi.
“Kalau tidak, kita akan terjebak di sistem birokrasi yang panjang. Jadi InsyaAllah itu akan jadi target utama kita dalam 1-2 bulan ini bisa berjalan seperti tadi, kita membuat terobosan resortasi bagaimana memanage BUMN yang tadinya 7 defisit sekarang 3, dan ini fungsional. Itu step-stepnya,” jelas Erick Thohir lagi.
Ia pun menegaskan kembali kalau dirinya memiliki 12 KPI di BUMN, salah satunya penyelesaian Jiwasraya.
• Erick Thohir : Komisaris di BUMN Harus Mundur dari Partai
• Fahri Hamzah Kritik Erick Thohir, Rizal Ramli Sindir Utang Budi pada Ahok : Pak Jokowi Sing Eling
“Saya punya 12 KPI, penyelesaian jiwasraya, penyelesaian krakatau steel, migas, penyelesaian TPI, penyelesaian juga kasus semen Rembang dengan masyarakat di sekitarnya, ini KPI KPI yang real, karena kita mau secara konkrit bukan hanya tadi, wacana atau pencitraan,” tutupnya.
“Baik kita tunggu,” tulis Erick Thohir.
Hal itu pun ditanggapi oleh Yunarto Wijaya di akun Twitter miliknya.
Menurut Yunarto Wijaya, dirinya optimis dengan jawaban lugas Erick Thohir di awal segmen.
“Nonton Erick Thohir di @MataNajwa , gaya bahasa lugas & blak2annya naikin harapan sih..
Semoga gak cuma garang di awal..
Met bekerja di salah 1 kementerian paling ruwet...,” tulis Yunarto Wijaya.
Namun, pada segmen terakhir, Yunarto Wijaya menilai jawaban Erick Thohir tak selugas sebelumnya.
Di mana ia terkesan muter-muter saat menjawab soal asuransi Jiwasraya.
“Erick Thohir lugas di setiap jawaban tadi, tapi begitu ditanya ttg jaminan uang pemegang polis jiwasraya langsung muter kaya torpedo....
Berat berarti ini kasus...,” tulisnya lagi.
Maksud Yunarto Wijaya adalah tornado.