Motif Penculikan Bayi di Trenggalek Terungkap, Pelaku Beli Daging dan Usus Ayam untuk Bohongi Suami
Menurut AKBP Jean Calvijn, penculikan bayi yang dilakukan oleh pelaku memang sudah terencana dengan matang.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Masih menurut Calvijn, motif Wulandari menculik bayi yang belum genap berusia satu bulan itu karena dia takut diceraikan suaminya.
Sebab, tersangka sudah tiga tahun menikah, namun tidak kunjung bisa memberikan keturunan.
“Tersangka WL (Wulandari) enam bulan lalu sudah mempersiapkan perlengkapan bayi. Dia juga punya buku kontrol kesehatan ibu,” ungkap Calvijn.
Kapolres menerangkan, sebelumnya Wulandari sempat hamil dan rutin memeriksakan diri ke bidan.
Namun, tersangka mengalami keguguran.
Kejadian itu, sambung Kapolres, tak diceritakan kepada suaminya.
Namun, Wulandari malah merencanakan penculikan itu dan mengakui bayi berinisial MSA sebagai anak yang baru dilahirkannya.
Padahal, bayi tersebut merupakan anak dari Achmad Rozikin (25) dan Siti Komariyah yang tak lain tetangganya sendiri.
Untuk meyakinkan suami, Wulandari beberapa kali mengajak memeriksakan kehamilan di dokter kandungan.
Namun saat pemeriksaan, suaminya tidak ikut masuk ke ruang pemeriksaan.

Padahal Wulandari sekedar konsultasi seputar kehamilan, bukan memeriksakan kehamilannya.
Setelah DS berhasil menculik bayi itu, ia dibonceng oleh Wulandari ke rumah mertuanya.
Di sana Wulandari membangunkan suaminya dan mengaku baru saja melahirkan.
Untuk meyakinkan suaminya, lagi-lagi Wulandari merekayasa dengan menyuruh DS membeli daging sapi dan usus ayam.
“Ini yang menarik, daging sapi dan usus ayam itu dipakai mengelabui suaminya, seolah-olah itu adalah plasenta bayi tersebut,” ujar AKBP Jean Calvijn.