Fuad Rizal Jadi Plt Dirut Garuda, Yunarto Wijaya: Ini yang Kasus Laporan Keuangan Bermasalah Bukan?
Yunarto Wijaya mempertanyakan sosok Plt Dirut Garuda yang menurutnya merupakan direktur keuangan saat kasus laporang keuangan bermasalah.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyorot soal penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia pengganti I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara.
Dikabarka bahwa jabatan Plt itu akan diisi oleh Direktur Keuangan, Fuad Rizal.
Sosok Fuad Rizal itu kemudian disorot oleh Yunarto Wijaya.
Ia mempertanyakan, bukahkan Fuad Rizal menjabat saat ada kasus laporan keuangan bermasalah di Garuda Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi akhirnya buka suara soal penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia pengganti I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara.
Budi karya mengatakan, pihaknya telah bermusyawarah menunjuk Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia.
"Tadi sudah kami konformasi Plt Dirut (Direktur Utama) adalah Direktur Keuangan," kata Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Dikutip dari laman resmi Garuda Indonesia, Fuad Rizal merupakan pria kelahiran Jakarta, 2 Januari 1978.
Dia lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2000.
Fuad Rizal sendiri telah menduduki jabatan penting di Garuda Indonesia sejak Februari 2015.
• Fuad Rizal Resmi Diangkat Jadi Plt Dirut Garuda
• Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Terkait Kasus Harley dan Sepeda Brompton
Saat itu, dia didapuk menjadi Direktur Keuangan dan Perbendaharaan hingga September 2018.
Kemudian, dia ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia hingga saat itu.
Hingga akhirnya, dia diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama menggantikan Ari Askhara yang tersandung kasus penyelundupan barang mewah.
Bila menelisik lebih jauh sebelum malang-melintang di maskapai pelat merah itu, Fuad Rizal pernah menduduki jabatan AVP di PT Bank Cimb Niaga (Persero) Tbk sejak 2007 hingga 2010.
Kemudian, dia menjadi Direktur Asosiasi di ANZ hingga 2011.
Karirnya sebagai Direktur Asosiasi tidak berhenti sampai di situ.
Fuad kembali menduduki jabatan yang sama di Bank Standard Chartered hingga 2015.
Menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia menjadi babak baru bagi Fuad Rizal.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun tengah membicarakan lebih lanjut dengan Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengangkatan dirinya.
"Jadi nanti mestinya Pak Erick (Menteri BUMN) akan mengundang kami membahas lebih lanjut," tutur Budi Karya.
• Kasus Harley dan Brompton, Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Ari Ashkara
• Penampakan Harley Davidson dan Brompton Ilegal di Pesawat Garuda
Sosok Fuad Rizal pun jadi sorotan Yunarto Wijaya.
Ia mempertanyakan track record Fuad Rizal.
"Ini direktur keuangan saat kasus laporan keuangan bermasalah garuda kemarin bukan???," tulis Yunarto Wijaya.
Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia telah menetapkan Fuad Rizal untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama maskapai plat merah itu.
Sebelum jadi Plt, Fuad Rizal merupakan Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
“Supaya Garuda bisa berjalan baik semua prosesnya, maka (Plt) akan diambil dari internal. (Statment) Kita sama Menhub (Budi Karya) kompak (Fuad Rizal jadi Plt Dirut Garuda),” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Arya menambahkan, Fuad Rizal akan menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia sampai dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“Kita mau operasional (Garuda Indonesia) tetap jalan juga. Beliau (Fuad) juga orang keuangan,” kata Arya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara soal penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia pengganti I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara.
Budi mengatakan, pihaknya telah bermusyawarah menunjuk Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia.
• Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda Bila Terlibat Kasus Harley Ilegal
• Hasil Akhir Timnas U-23 Indonesia vs Vietnam SEA Games 2019, Garuda Muda Masih Bisa Lolos
Fuad Rizal ditunjuk sebagai Plt setelah Menteri Bahan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mencopot Ari Askhara kemarin Kamis, (5/12/2019).
Ari dicopot karena telah menyelundupkan motor klasik Harley Davidson keluaran 1972 dengan kisaran harga Rp 800 juta.
Dirut Dipecat
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bakal memberhentikan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Pasalnya, dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diketahui telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Erick Thohir pun memaparkan, Ari Ashkara telah melakukan instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak tahun 2018.
Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam.
"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujar dia.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.
• Hasil Pertandingan Tim Indonesia U-20 All Stars vs Arsenal U-20 : Garuda Muda Menang Telak
• Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda Bila Terlibat Kasus Harley Ilegal
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF AeroAsia Tbk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin cokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.