Hubungan Asmara Pria Berkeluarga dan Tukang Pijat Berujung Maut, Korban Dihabisi di Kos karena Uang
Pelaku pembunuhan terhadap wanita tukang pijat diamankan. Pelaku menghabisi nyawa korban lima bulan lalu.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
"Seketika dengan menggunakan alat yang tersedia," tambahnya.
Korban kemudian ditemukan lima bulan setelah dilakukan pembunuhan.
Ditemukannya korban bermula ketika pemilik dan calon penghuni kos hendak masuk ke kamar, namun dalam keadaan tergembok dari luar.
"Terpaksa pintu dibuka, pemilik kos kemudian masuk kamar dan didapati jenazah Kasniti. Awalnya pemilik kos mengira itu boneka, namun dikuatkan dengan bau yang tidak sedap kemudian pemilik kos melaporkan kepada Polsek setempat," ujar Kusworo.
Kronologi penangkapan pelaku
Pelaku diketahui bernama Untung (53), pria kelahiran Jombang, Jawa Timur.
Untung yang dikenal sebagai tukang jagal di salah satu Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Gresik ini adalah penghuni terakhir kamar kos tempat ditemukannya jenazah korban.
Pelaku berhasil ditangkap polisi tiga hari setelah jenazah korban ditemukan.
"Berdasarkan temuan di TKP, ada beberapa dugaan-dugaan yang dimiliki oleh anggota Satreskrim, sehingga melakukan penyelidikan ke Berau, Kalimantan Timur," ujar Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo, dalam rilis pengungkapan kasus di Mapolres Gresik, Minggu (8/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Setelah ciri-ciri pelaku diketahui, polisi sempat mencari keberadaan pelaku di Jombang.
Saat itu, petugas mendapat informasi bahwa pelaku berada di Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
"Kemudian kami berkoordinasi dengan rekan-rekan Satreskrim Polres Berau, sehingga bisa mengamankan saudara Untung selaku tersangka," ucapnya.
Pelaku sempat terdeteksi tidak langsung menuju Berau, di Kalimantan Timur setelah melakukan pembunuhan.
• Nasib 8 Siswi SMA Setelah Video Diduga Pesta Miras Viral di FB, Kepala Sekolah : Mereka Menyesal
• Istri Tewas Tergantung di Pintu Kamar Buat Suami Syok, Unggahan di FB Tandai Sosok Ini Jadi Petunjuk
Pasalnya, pelaku sempat menjemput keluarganya yang ada di Serang, Banten, yang kemudian sama-sama diajak menuju Berau sebagai tempat pelarian.
"Tidak lama, hanya dua hari di Serang. Bahkan, dia meminta tolong menjualkan handphone milik korban dan kemudian laku Rp 100.000, yang digunakan sebagai tambahan untuk ongkos menuju Berau," terangnya.