Pameran Perupa Perempuan

Karya Istri Wali Kota Bogor Yane Ardian, Padukan Lukisan dengan Kain Perca

Lukisan yang kental dengan ciri khas warna hitam, hijau dan merah itu pun menjadi daya tarik pengunjung lantaran keindahan perpaduan seni lukis dengan

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
lukisan hasil karya istri Wali Kota Bogor Bima Arya, Yane Ardian yang memadukan lukisan degan kain perca 

Selain menjadi seorang perupa perempuan dalam bidang seni lukis, Yane Ardian juga rupanya menggeluti dunia Craft.

Sudah 11 tahun lebih Istri Wali Kota Bogor itu menekuni dunia craft.

Sejak itulah Ia memiliki ide kreatifitas untuk menggabungkan lukisan dengan kain perca.

"Ketika saya tidak memiliki waktu lagi untuk melukis sebenarnya saya menggeluti juga dunia craft, kain perca sudah sekitar 11 tahun saya menggeluti kain perca nah ketika saya ada kesempatan lagi untuk melukis kenapa saya tidak memberikan identitas sendiri kepada lukisan saya, jadi saya menggabungkan akrilik dan bahan yang itu menjadi ciri khas saya," katanya.

- Memilih Aliran Seni Lukis Dekoratif

Seni rupa aliran dekoratif ialah seni rupa yang menonjolkan penyederhanaan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi.

Secara umum ciri aliran dekoraftif ini lebih kepada kegarisan, pola, pewarnaan dan secara umum kuat untuk menghias.

Yane mengatakan bahwa pemilihan aliran dekoratif didasarkan pada kecendurungan identitas dari hasil karyanya itu sendiri.

Karena menurutnya aliran dekoratif tidak memiliki batasan batasan yang bersifat wajib.

"Saya masuknya dekoratif, dekoratif itu tidak memiliki batasan persfektif yang baku, jika aliran lain itu harus ada perspektif yang pakem, kalau dekoratif itu ibaratnya saya naro hidung mata dimana itu tidak apa-apa bebas bebas saja yang penting bisa mengekpresikan antara warna dan bentuk," ujarnya.

- Tentang Perupa Perempuan Di Kota Bogor

Yane menceritakan bahwa Perupa Perempuan Bogor sudah ada sejak sekitar tahun 2014.

Saat itu pameran pertama Perupa Perempuan Bogor diadakan dan diikiti oleh 5 perupa.

"Dengan berjalannya waktu akhirnya kami dipertemukan lagi dalam sebuah pameran lukisan, dan saat itu saya seperti diingatkan kembali sudah lama tidak merangkul dan membuat pameran khusus perempuan," katanya.

Ketika itulah kemudian muncul keinginan bersama untuk membuat pameran kembali menjelang hari ibu tanggal 22 Desember.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved