Kerangka Manusia di Bantul Diduga Wanita yang Hilang Sejak 2009, Wasiat Ini Bisa Jadi Petunjuk

Polisi masih mendalami penemuan kerangka manusia di Bantul, Yogyakarta. Warga menduga bahwa kerangka itu adalah wanita yang hilang tahun 2009.

TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin/ Kompas.com/Markus Yuwono
Penemuan kerangka manusia dalam septic tank di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penemuan kerangka manusia dalam septic tank di Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta masih diselidiki pihak kepolisian.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis kelamin kerangka manusia dalam septic tank itu.

Begitu juga dengan identitasnya.

Namun warga menduga bahwa kerangka manusia itu adalah seorang wanita yang hilang sejak tahun 2009.

Seperti diketahui bahwa kerangka manusia itu ditemukan di septic tank yang berada di pekarangan milik Maluyo.

Kerangka manusia itu ditemukan pada Minggu (22/12/2019).

Adanya temuan kerangka manusia itu tampak membuat Maluyo terpukul.

Pasalnya, sekitar 40 hari lalu anaknya, ES meninggal dunia.

Kapolsek Kasihan, Kompol Y. Tarwoco Nugroho mengatakan, penemuan kerangka manusia ini berawal dari warga yang membersihkan septic tank karena mampet.

"Jadi kurang lebih tadi pukul 16.30 WIB ada laporan warga bahwa di septic tank di Karangjati di rumah warga ditemukan kerangka," katanya kepada wartawan di lokasi Minggu (22/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Polisi dan tim dari PMI dibantu beberapa petugas SAR, langsung mengevakuasi kerangka dan langsung membawanya ke RS Bhayangkara Yogyakarta.

"Kerangka sudah hancur dimungkinkan lebih dari 4 tahun (atau), lima tahun," ucapnya.

Wanita Tanpa Busana Ditemukan Tewas di Kebun Jagung, Dua Benda Ini jadi Barang Bukti

KRONOLOGI Lengkap 3 Mapala Unsika Tewas di Goa Lele, Korban Terjebak saat Air Bah Tiba-tiba Datang

Disinggung mengenai apakah di lokasi ada warga yang hilang beberapa tahun yang terakhir, Tarwoco belum bisa memastikan lebih lanjut.

Ketua RT beberkan soal warga yang hilang pada 2009 lalu

Ketua RT setempat, Suparno menduga bahwa kerangka manusia itu adalah AS yang merupakan menantu dari Maluyo.

"Nunggu kepastian apa kerangka mbak AS atau bukan, belum tentu. Tapi kemungkinan besar iya," ujar Suparno.

Dikatakannya, AS adalah istri ES yang merupakan anak Maluyo yang belum lama ini meninggal dunia.

AS dan ES diketahui menikah pada tahun 2006 silam.

Kebun Bambu, lokasi penemuan kerangka manusia di Karangjati Desa Bangunjiwo Kasihan Bantul.
Kebun Bambu, lokasi penemuan kerangka manusia di Karangjati Desa Bangunjiwo Kasihan Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Keduanya tinggal di Yogyakarta namun sering ke rumah Maluyo di Bantul.

Pada 2009, kata Suparno, AS tiba-tiba hilang.

Saat itu, warga mengira jika AS pulang ke rumah orangtuanya karena bercerai dengan ES.

Sementara belakangan ini warga baru mengetahui bahwa AS sudah meninggal dunia.

Warga mengetahuinya setelah membaca wasiat ES.

"Wasiat isinya intinya pokoknya 'pak mak aku arem nyusul mboh tua (Bapak dan Ibu, saya mau menyusul kakek nenek) sama istri saya'," terangnya.

Isak Tangis Keluarga saat Jenazah Mahasiswi Mapala Unsika Tiba di Rumah Duka, Sang Ibu Pingsan

Guru SMP di Jombang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Polisi Periksa 9 Saksi

Suparno menduga, berangkat dari surat wasiat tersebut, kepolisian kemudian melakukan pengembangan hingga kemudian kerangka manusia itu ditemukan.

Memang sebelumnya, kata dia, orang tua AS terus berupaya mencari keberadaan anaknya itu lewat polisi, karena sudah lama tidak diketahui keberadaannya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya menjelaskan, penemuan kerangka manusia di Bantul berawal dari adanya laporan orang hilang yang masuk di Polresta Yogyakarta.

Kemudian anggota gabungan antara Polresta Yogyakarta dan Polres Bantul saling berkoordinasi.

"Kita dapat informasi (ada orang hilang itu), kemudian saling berkoordinasi dan habis itu ke TKP bersama," katanya, Senin (23/12/2019)

Korban hilang dikabarkan atas nama AS, warga Kota Yogyakarta.

Proses Evakuasi Kerangka di Bantul
Proses Evakuasi Kerangka di Bantul ((KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))

Ia tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009.

AS merupakan istri dari ES, warga Karangjati, Bangunjiwo Kasihan Bantul, dimana lokasi penemuan kerangka manusia itu berada di resapan septic tank, di belakang rumah ES.

Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara.

Untuk memastikan identitas, apakah kerangka manusia yang ditemukan di belakang rumah ES itu adalah AS atau bukan.

"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi di Polsek Kasihan. Kita belum A1 apakah itu kerangka dari orang hilang itu atau bukan. Untuk menyimpulkannya, masih terlalu dini," kata dia.

Isak Tangis Keluarga saat Jenazah Mahasiswi Mapala Unsika Tiba di Rumah Duka, Sang Ibu Pingsan

Wanita Tanpa Busana Ditemukan Tewas di Kebun Jagung, Dua Benda Ini jadi Barang Bukti

Guru SMP di Jombang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Polisi Periksa 9 Saksi

Kronologi dan Fakta Lengkap Mobil Dinas Tabrak Sepeda Motor, Sopir di Bawah Umur hingga Dua Tewas

Disinggung mengenai surat wasiat, AKP Riko mengaku akan mendalami surat tersebut melalui keterangan dari pihak keluarga.

Apakah yang dimaksud ingin menyusul istrinya itu yang dilaporkan hilang itu atau siapa.

"Kita akan cari keterangan. Karena kita juga belum tahu. Siapa identitas kerangka yang kita temukan tadi malam,"ujar dia.

Mimpi

Terlepas misteri mengenai siapa identitas kerangka yang ditemukan itu, Suparno menceritakan bahwa ihwal penemuannya berawal dari mimpi.

Menurut dia, Ibu kandung AS pernah bermimpi bahwa anaknya yang telah lama hilang, tidak diketahui keberadaannya itu sedang berada di belakang rumah menantunya.

"Mimpinya itu berkali kali, kalau anaknya itu ada di situ (di dalam septic tank)," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved