Bus Sriwijaya Masuk Jurang
Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Bawa 48 Penumpang - 35 Orang Tewas, Jasad Korban Ada yang Hanyut
Proses pencarian para korban oleh Tim SAR Gabungan ini dilakukan selama dua hari sejak tanggal 24 hinga tanggal 25 Desember 2019 kemarin.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tim SAR Gabungan resmi menghentikan pencarian penumpang bus masuk jurang sedalam 80 meter.
Proses pencarian para korban Bus Sriwijaya oleh Tim SAR Gabungan ini dilakukan selama dua hari sejak tanggal 24 hingga tanggal 25 Desember 2019 kemarin.
Dalam proses pencarian para penumpang Bus Sriwijaya, korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 48 orang.
Dari total tersebut, 35 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Seperti diketahui, Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang bernomor polisi BD 7031 AU ini terjun bebas ke jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.
Insiden kecelakaan maut Bus Sriwijaya itu terjadi di Tikungan Lematang Indah, Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada hari Senin (23/12/2019) tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Pada pencarian hari kedua, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 7 orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palembang, Benteng Telaumbanua mengatakan, sampai saat ini tim gabungan sudah mengevakuasi 48 korban kecelakaan Bus Sriwijaya.
Dari jumlah tersebut 35 orang dinyatakan tewas dan 13 orang lainnya selamat.
• Kronologi Bus Sriwijaya Masuk Jurang Sedalam 80 Meter: 26 Tewas, Evakuasi Korban Harus Menyelam

Menurutnya, pencarian ini melibatkan sebanyak 315 Tim SAR Gabungan.
"Sejak pencarian dibuka pada Selasa (24/11/2019), tim SAR gabungan yang berjumlah 315 orang telah menemukan semua korban kecelakaan. Sebanyak 28 korban tewas ditemukan pada Selasa (24/12/2019) dan 7 korban tewas ditemukan pada Rabu (25/12/2019)," ujarnya Rabu (25/12/2019) mengutip Tribun Sumsel
Ia melanjutkan, penemuan tujuh korban tewas ditemukan sejak pukul 10.35 WIB sampai pukul 16.41 WIB.
Menurutnya, 48 korban yang ditemukan sudah sesuai dengan jumlah penumpang yang dilaporkan keluarga korban.
Sehingga, proses pencarian korban dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan.
"Jumlah ini sesuai dengan jumlah laporan korban hilang yang disampaikan oleh keluarga korban dan semua sudah teridentifikasi," katanya.