Viral Media Sosial
Viral 'Dilarang Melarang Elsa' Karena Nge-vape di Kereta, Wanita Ini Malah Senyum Girang Ditegur KAI
Viral 'Dilarang Melarang Elsa' karena Nge-vape di Kereta api, Wanita Ini Malah Senyum-senyum Pasca Ditegur KAI
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baru-baru ini, viral di media sosial soal wanita yang dengan santainya nge-vape di dalam kereta api.
Hal tersebut bermula dari akun medsos sang wanita yang diketahui bernama Elsa.
Elsa terlihat mengunggah videonya sedang nge- vape di dalam kereta api Pangandaran rute Banjar-Gambir kereta Premium 2.
Saat nge-vape, wanita bernama Elsa ini pamer menyemburkan asap vape di dalam kereta.
Setelah itu, seorang teman laki-lakinya mendatangi Elsa dan keduanya tertawa terbahak-bahak
Padahal dalam logo di dalam kereta api, terlihat jelas adanya larangan merokok.
Wanita ini pun sempat mengarahkan kamera videonya untuk nge-shoot logo aturan di belakang kursinya
Dikira nge-vape ini tidak sama dnegan merokok, Elsa pun tampak santai melakukan perbuatan yan dilarang tersebut.
Kemudian, dalam video tersebut wanita itu mencantumkan tulisan 'Dilarang melarang Elsa'.
• FOTO-FOTO Rontgen Orang yang Isap Vape di Surabaya, Dokter Bahas soal Flek Paru-paru
• Pertama Kali Masak untuk Rezky Aditya, Citra Kirana Bikin Suami Melongo saat Makan Spaghetti: Jujur?
Nama lengkap wanita tersebut adalah Elsa Cindy Mayora.
Rupanya kejadian tersebut terjadi pada tanggal 24 Desember 2019.

Setelah video tersebut viral, pihak PT KAI yang diwakili VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan pun menegur Elsa.
• Kenang 64 Tahun Cinta Habibie Ainun, Najwa Shihab Ungkap Satu Kata untuk Eyang: Cinta Diksi Sempurna
• Putri Kajol Dicibir Karena Pergi ke Salon Pasca Kakek Meninggal, Ajay Devgan Murka: Apa Hak Mereka?
Yuskal sangat menyayangkan rendahnya kesadaran penumpang terkait merorok atau vape di dalam kereta api.
"Menanggapi beredarnya video penumpang yang melakukan vaping di dalam kereta.
KAI menyayangkan rendahnya kesadaran penumpang akan aturan yang telah ditetapkan perusahaan terkait larangan merokok/ vaping di kereta," kata VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan dalam keterangan tertulisnya dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/12/2019).
FOLLOW:
"Sesuai aturan perusahaan, merokok dan vaping di dalam kereta tidak boleh dilakukan dan bagi yang kedapatan melakukannya akan diturunkan di stasiun berikutnya," ujar Yuskal Setiawan.
KAI pun sudah menghubungi penumpang tersebut untuk tidak mengulangi pelanggaran yang sama.
Setelah ditegur oleh pihak KAI dan videonya viral, akun Instagram Elsa pun dibanjiri oleh komentar netizen.
Tak tanggung-tanggung udah ada 21 ribu lebih netizen yang mneyerbu dan komentar di unggahan terakhir Elsa di Instagramnya.
• Nikita Mirzani Tengah Malam Kunjungi Rumah Pasha Ungu, Nyai Kaget Lihat Penampakannya: Sumpah!
• Link Live Streaming Gerhana Matahari Kamis 26 Desember, Siaran Langsung dari BMKG Siang Ini
Netizen banyak yang menghujat dan mengingatkan Elsa soal aksinya tersebut.
Banyak yang menyebut Elsa ini pansos demi bisa viral di media sosial
selovya23: Klo ada yg segerbong sm dia dan ngasep2 lagi, lgsung hubungi petugas saat itu juga. Paling klo dah di seret turun sm petugas bisa apa seh manusia2 norak nan menyedihkan haus perhatian ini hahahhahaha.
haniefnw: yeee kampungan ni org
adityaprtm1998: Dihh pansos. Tapi pansosnya idiot.
vieri.alfiandi: Kalo mau viral ga harus dengan cara yang bodoh mba
Namun rupanya Elsa sama sekali tidak mau mendengarkan.
• Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Bawa 48 Penumpang - 35 Orang Tewas, Jasad Korban Ada yang Hanyut
• Hari Ini Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Akan Tanda Tangan Kontrak jadi Pelatih Indonesia ?
Elsa malah tersenyum melihat reaksi netizen dan pihak KAI.
Hal tersebut terlihat dari akun Instagram story-nya yang melampikan emoji tersenyum
Setelah itu, Elsa pun mendoakan netizen yang sudah menghujatnya
"Wish: Yang doain gue itu berbalik sama kalian, maupun baik atau buruk.
walaupun kalian doain buruk juga gue doain yang terbaik buat kalian. Karena udah ngeluangin waktu buat gue," tulis Elsa.

• Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Matahari Cincin, Hari Ini Kamis 26 Desember 2019, Lengkap Videonya
Kandungan dan bahaya vape
Rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape, dianggap sebagai pengganti rokok konvensional alias rokok tembakau.
Penggunaan vape diwarnai pro dan kontra mengenai efeknya yang dianggap lebih aman daripada rokok konvensional.
Pada Kamis (19/9/2019), seorang pemuda di Amerika Serikat mengalami kerusakan paru-paru level akut diduga karena penggunaan vape.
Selain itu, ratusan orang di Amerika Serikat mengalami kerusakan paru-paru misterius. Diduga juga karena vape.

Berikut sejumlah fakta yang perlu Anda ketahui soal vape dilansir TribunnewsBogor.com dari kompas.com:
1. Kandungan vape
Beberapa kandungan vape adalah propilen glycol, gliserin nabati.
Melansir dari Wired, propilen glycol merupakan alkohol hambar tak berwarna, tak berbau yang bisa menyebabkan iritasi pada mata, saluran nafas, pusing dan kantuk.
Melansir dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (20/9/2019), dr. Mukhtar Ikhasan, Sp.P(K) menilai, seharusnya manusia memerlukan udara normal untuk dihirup.
Adapun timbulnya asap pada vape bisa menjadikan seseorang menghirup zat tidak normal ke dalam tubuhnya.
Di antaranya adalah nikotin, dimana ini merupkan zat berbahaya bagi sistem pernapasan, peredaran darah, dan jantung.
Melansir dari Hello Sehat, vape juga disebut memiliki kandungan tobacco-specific nitrosamine (TSNA).
Zat ini merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau.
Dikutip dari AFP, dalam banyak kasus, isi ulang vape juga mengandung THC (Tetrahydrocannabinol), senyawa psikoaktif dalam ganja.
• Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Bawa 48 Penumpang - 35 Orang Tewas, Jasad Korban Ada yang Hanyut
Selain itu, vape juga memungkinkan penggunaan bahan-bahan lain yang bisa beresiko mengganggu kesehatan, berikut diantaranya:
2. Penyakit paru-paru misterius
Tak hanya Adam Hergenreder, Pusat Pengendlian Penyakit di Amerika Serikat mengumumkan ada sekitar 530 kasus cedera paru terkait penggunaan vape.
Kasus tersebut juga cenderung mengalami kenaikan dibandingkan di minggu sebelumnya, yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia.
Melansir BBC, Rabu (11/9/2019), mayoritas mereka yang terkena penyakit paru-paru misterius tersebut memiliki usia rata-rata 19 tahun di mana usia tersebut merupaan pasar terbesar AS untuk pengguna vape.
Kasus ini kemudian mendorong AS untuk melarang semua jenis rokok elektrik.
3. Ancaman kesehatan bagi perokok pasif
Salah satu yang kerap dipermasalahkan rokok konvensional adalah masalah asap rokok yang dinilai lebih berbahaya digunakan bagi perokok pasif atau orang yang tidak merokok tapi berada di sekitar perokok.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (20/9/2019), Perwakilan Departemen Penyakit Dalam Divisi Respirologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Iceu Dimas Kultsum SpPD menjelaskan, ada ancaman kesehatan yang juga berbahaya bagi peokok vape pasif ang ikut menghirup asap vape.
Sebab, asap yang dihasilkan dari vape mengandung zat yang sama. (*)
(TribunBogor/Kompas)