Katemin Ungkap Cerita saat Hadapi Harimau, Selamat Setelah Bicara Ini Sambil Tatap Mata Harimau
Katemin pun kaget saat menoleh dan melihat seekor harimau sudah berdiri di hadapannya.
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Warga Dusun V Sidodadi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim bernama Katemin berhasil selamat dari terkaman harimau.
Pria berusia 54 tahun nyaris menjadi santapan harimau buas yang berkeliaran di perkebunan warga di wilayah Kabupaten Muaraenim.
Dilansir dari Tribun Sumsel, Katemin menceritakan kejadian saat dirinya berhadapan langsung dengan seekor harimau buas.
Menurut Katemin, saat itu ia sedang menyetek kopi.
"Sekitar pukul 17.00 WIB,, saya sedang menyetek kopi dikebun saya yang berdampingan dengan kebun Sulis dan tiba-tiba saya mendengar suara ranting diinjak," katanya melansir Tribun Sumsel.
Katemin pun kaget saat menoleh dan melihat seekor harimau sudah berdiri di hadapannya.
"Saat saya menoleh ternyata ada harimau dengan posisi dagu dan dadanya menyentuh tanah sementara kakinya masih berdiri," katanya.
Menurutnya, jarak dia dengan harimau tersebut sangat dekat hanya sekitar 60 centimeter.
Katemin menyebut jika panjang tubuh harimau tersebut sekitar 2 meter dengan tatapan mata tajam mengarah kepadanya.
"Saya melangkah kedepan dua langkah, harimaunya juga melangkahkan kakinya dua langkah, Matanya melotot dan kumisnya langsung berdiri, panjangnya sekitar 2 meter, saat dia (harimau) melotot mata saya pun tetap kuatkan diri menatapnya," ujar Ketemin.
Meski dalam kondisi takut, Ketemin mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan harimau tersebut.
"Aku dak ganggu kau, kau jangan ganggu aku, aku disini nyari makan, kau silahkan nyari makan ditempat lain," kata Katemin mengulang ucapannya ketika ia bertemu dengan harimau.
• Kronologi Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau, Sebagian Tubuh Korban Hilang Setelah Dicabik-cabik

Saat itu, Ia pun hanya bisa pasrah dan berharap diberikan keselamatan oleh Allah SWT.
Kemudian Ketemin perlahan-laham mundur dan menjauh dari harimau itu.
Namun, posisi tubuhnya tetap berhadapan dengan sang harimau sambil terus menatap matanya.
"Saya berdoa ya Allah beri aku keselamatan, saya terus mundur lalu saya lihat dia hanya diam dan kemudian langsung menjauh, dari kejauhan saya lihat dia pergi dan mengarah ke pemandian," katanya.
• Cerita Anak Driver Ojek Online sebelum Ayahnya Tewas Tertimpa Papan Reklame: Janji Mau Jemput Kakak
Setelah itu, ia pulang dan memberitahu warga jika ada seekor harimau buas berkeliaran di kebun.
"Setelah saya melihat harimau, langsung pulang dan memberitahu orang rumah agar anak-anak jangan berkeliaran diluar karena ada harimau dan sayapun melaporkannya ke Kadus," katanya.
Namun, Katemin kaget saat mendapat kabar jika keponakannya Sulis Setiawati (30) tewas diterkam harimau.
"Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi saat tahu kalau ternyata setelah bertemu dengan saya, harimau itu menerkam sulis," katanya.
Jasad Korban Dibawa ke Atas Jurang
Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono memastikan bahwa Sulis Setiawati (30) yang ditemukan tewas di kebunnya di Talang Tinggi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muaraenim diterkam binatang buas.
Pada Sabtu, (28/12/2019) dilokasi kejadian, pihaknya sengaja turun ke lapangan untuk mengecek lokasi kejadian pasca tewasnya sulis.
"Kita datang kesini untuk mengecek langsung lokasi kejadian setelah ditemukannya jenazah seorang wanita tidak jauh dari lokasi pemandian.
Di TKP kami menemukan alat bukti sebuah sikat bekas korban mencuci, dan 10 meter kearah timur kami menemukan bekas handuk," ujarnya.
• Asfani Diduga Tewas Diterkam Harimau, Potongan Tubuhnya Ditemukan Terpisah di Pondok Kopi

Setelah ditelusuri lagi sekitar 60 meter dengan tebing terjal sekitar 75 derajat kita temukan bercak darah dan kuat dugaan Sulis memang dimakan binatang buas.
Ia juga mengatakan hal ini diperkuat dengan adanya salah satu saksi mata yang tak lain adalah paman korban yang sebelum kejadian melihat langsung harimau tersebut.
"Tadi telah kita lakukan tes dari darah yang ada dilapangan, dipastikan itu adalah darah korban yang setelah diterkam, dibawa oleh hewan tersebut keatas jurang dan kemudian jasadnya menggelinding dan tersangkut disebuah pohon," katanya.
Ia juga mengatakan dari sekitar lokasi kejadian, pihaknya juga telah menemukan beberapa jejak harimau.
"Kami telah menelusuri dan dari hasil penelusuran memang ada jejak harimau dan untuk langkah kedepan kita berkoordinasi dengan bupati dan sejumlah pihak terkait untuk duduk bersama dan mencarikan solusinya," jelasnya.
Lokasi kejadian bukan lagi di kawasan hutan lindung namun sudah HPL, artinya hewan tersebut sudah keluar dari habitatnya.
Untuk itu lanjutnya pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di hutan pada malam hari.
"Karena sifatnya dia keluar pada waktu malam hari, jadi kita himbau masyarakat setelah jam 17.00 WIB tidak lagi di hutan, dan himbauan-himbauan itupun sudah kita pasang dibeberapa tempat untuk mengantisipasi hal serupa tidak terulang," pungkasnya.
BKSDA pasang kamera untuk pantau harimau
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sumatera Selatan Genman Suhefti Hasibuan membenarkan jika ada seorang warga diduga tewas diterkam harimau.
"Pagi ini saya baru tahu kabar itu dari laporan petugas di lapangan. Informasinya memang ada warga yang meninggal diterkam harimau,"kata Genman, Sabtu (28/12/2019).
• Sebut Jembatan di Puncak Bogor Ini Sebagai Gerbang Gaib, Panglima Langit: Ada 2 Harimau yang Menjaga

Genman menjelaskan, petugas lapangan saat ini masih memeriksa lokasi tersebut masuk wilayah perbatasan hutan lindung atau tidak.
Sebelum serangan ini terjadi BKSDA Sumatera Selatan sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal serangan harimau.
Beberapa kamera juga telah dipasang untuk menangkap pergerakan hewan tersebut.
Dengan adanya kejadian ini, berarti sudah lima orang di Sumatera Selatan tewas akibat serangan harimau.
Plt Bupati Minta harimau ditangkap
Dikutip dari Sripoku.com, Plt Bupati Muaraenim Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati.
Menurut Juarsah, pihaknya baik pribadi maupun atas nama pemerintah Kabupaten Muaraenim mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarkat untuk mengurangi kegiatan keluar malam, kalau sudah sore jangan ke kebun lagi dan mandi, kecuali mandi dirumah.
Untuk pihak terkait BKSDA dan Polhut untuk mengambil tindakan tegas hidup atau mati karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.

Dikatakan Juarsah, pihaknya tahu jika harimau tersebut dilindungi oleh Undang-undang, tetapi lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
Menurut Juarsah, kejadian diterkam harimau ini bukan sekali bahkan sudah berkali-kali, masyarakat tidak bisa mencari nafkah supaya ada tindakan yang nyata dari pihak terkait misalnya BKSDA atau Polhut untuk menangai harimau yang sudah meresahkan warga, seperti tembakan bius, untuk dikarantina atau dikembalikan ke habitatnya.
Masyarakat waspada, jalan ke kebun jangan sendiri-sendiri, sehingga kalau ada harimau bisa saling bantu sebab masyarakat mau makan tidak bisa menunggu.
"Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait Teror Harimau apa supaya masyarakat aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya," pungkas Juarsah.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Sumsel/Sripoku.com)