Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online Terancam Hukuman Mati, Iwan: Saya Dendam

Iwan, seorang pelaku yang saat ini telah mendekam di penjara mengaku menyimpan dendam pribadi kepada korban.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Tersangka Iwan (kanan) dan Sulaiman (kiri) saat dipaparkan di Mapolrestabes Palembang. 

Ia bertemu Abib di sekitar jembatan Ampera dan bercerita sedang mencari mobil yang pernah menabrak keponakannya.

“Saya cuma bantu dia (Abib-red) pesan taksi online pakai ponsel saya."

"Katanya cuma mau memberi pelajaran, tidak sampai ada niat membunuh, dia melawan dan mencoba menusuk saya, tapi saya tahan dan balikkan pisau kena perutnya." kata Sulaiman.

Terkait tuduhan bahwa korban sempat ditembak memakai airsoftgun, Sulaiman memastikan bahwa itu tidak pernah terjadi karena senjata itu tidak ada peluru dan gas nya.

“Saya jamin tidak ditembak, korban hanya dipukul,” ucapnya.

Terancam Hukuman Mati

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, kedua tersangka telah merencanakan pembunuhan tersebut.

Sebab, pelaku sudah mempersiapkan sejumlah alat hingga senjata tajam untuk membunuh korbannnya.

"Hal ini (pembunuhan berencana) dibuktikan dengan beberapa catatan riwayat pemesanan taksi online yang beberapa kali gagal. Kemudian beberapa barang bukti yang disiapkan para tersangka untuk menghabisi nyawa korban," papar Anom.

Kedua tersangka pun dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 127 KUHAP tentang penyalahgunaan narkotika.

"Kedua tersangka terancam hukuman mati," kata Anom menegaskan.

Pemakaman Korban Diiringi Isak Tangis

Isak tangis mengiringi pemakaman Ruslan Sani (43 tahun), driver taksi online di Palembang yang tewas usai menjadi korban perampokan oleh penumpangnya sendiri.

Bertempat di TPU Sematang Borang, suasana haru begitu kental terasa menyelimuti pihak keluarga maupun para pelayat yang hadir di pemakaman, Minggu (29/12/2019).

Menggunakan gamis hitam dengan jilbab warna senada, Maryatin (41) istri korban, terlihat begitu lemas selama proses pemakaman berlangsung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved