Kabupaten Bogor Diterjang Banjir

16 Warga Tewas saat Bencana di Bogor Hingga Kemunculan Kampung Mati yang Ditinggal Penghuninya

16 Warga Tewas saat Bencana di Bogor Hingga Kemunculan Kampung Mati yang Ditinggal Penghuninya

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Suasana Kampung Banar, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang diterjang longsor, Kamis (2/1/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR,COM, NANGGUNG - Bencana alam yang melanda kawasan Bogor dan sekitarnya cukup dahsyat.

Musibah banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor menelan korban jiwa.

Berdasarkan data sementara, tercatat 16 orang warga Kabupaten Bogor tewas akibat banjir dan longsor.

Bupati Bogor, Ade Yasin menuturkan, korban tewas yang tercatat hingga Kamis, 2 Januari 2020 ini sebanyak 16 orang.

Menurutnya, korban tersebar di beberapa titik yang wilayahnya terkena bencana.

"Menurut pantauan BPBD, korban sampai hari ini katanya ada 16 (orang), tidak hanya di Bogor Barat, tapi juga di Bojonggede, Cibungbulang yang kebawa hanyut. Jadi kalau dikalkulasikan ada 16," kata Ade Yasin saat meninjau lokasi bencana di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) sore.

Tak hanya itu, kata dia, bahkan ada 7 Desa di Kabupaten Bogor yang tersisolir lantaran akses jalannya terputus saat bencana banjir dan longsor.

lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya
lokasi longsor di Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Sehingga, pengiriman bantuan untuk para korban pun sempat terkendala lantaran akses jalannya tertputus.

Menurutnya, desa yang terisolir itu berada di Kecamatan Nanggung dan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

"Desa yang terisolir di Nanggung aja ada 3 desa. Sedangkan di Sukajaya ada 4 desa. Kalau di Cigudeg sudah bisa diakses," kata Ade Yasin.

Dsisi lain, bencana alam yang melanda menyisakan kampung mati di Bogor yang ditinggalkan oleh penghuninya.

Kampung Sinar Harapan dan Kampung Banar yang dihuni sekitar 60 lebih kepala keluarga (KK) saat ini seperti kampung mati sejak kejadian bencana pada awal tahun baru 2020.

Dua kampung mati di Bogor itu berada di wilayah Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Sejak hari pertama tahun baru 2020, ratusan warga yang tinggal di sana, ramai-ramai meninggalkan kampung tersebut.

Pantauan TribunnewsBogor.com saat mendatangi lokasi, Kamis (2/1/2020), di dalam area kawasan kampung ini sama sekali tak ada satu pun warga.

Rumah-rumah yang ada tampak kosong tak berpenghuni termasuk sejumlah warung yang juga tampak tutup.

Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020)
Mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat bencana melanda Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Tidak adanya aktifitas warga seperti pada umumnya menjadikan kondisi perkampungan ini cukup sepi.

Kendaraan motor roda dua termasuk mobil yang diparkir di depan rumah warga juga tampak dibiarkan dan ditinggal pemiliknya.

Selain itu terpantau, sebuah bangunan rumah yang tengah dibangun oleh warga juga tampak dibiarkan terbengkalai.

Tidak hanya itu, kampung ini juga sama sekali tidak teraliri listrik seperti sebelumnya.

Kondisi ini terjadi pasca longsor yang menerjang dan berhasil menyapu sejumlah rumah warga hingga rata dengan tanah pada Rabu (1/1/2020) pagi.

Selain itu, di hari kejadian longsor tersebut, semua akses jalan perkampungan ini juga tertutup longsor yang terjadi di titik-titik lain.

Ditambah pula, muncul retakan tanah yang tersebar cukup banyak di area kampung.

Ratusan warga yang tinggal di perkampungan ini, semuanya telah mengungsi ke tempat-tempat lain.

"Kosong semua, ditinggalin, mau (rumah) ancur, mau enggak, ditinggal pokoknya. Soalnya rawan (bencana longsor)," kata Ade Kosasih, ketua RT setempat kepada TribunnewsBogor.com.

Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor melnyebrangi Sungai Cidurian menggunakan jembatan darurat  dari bambu, Kamis (2/1/2020).
Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor melnyebrangi Sungai Cidurian menggunakan jembatan darurat dari bambu, Kamis (2/1/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dia menjelaskan bahwa di hari kejadian sebelum longsor terjadi di waktu subuh, turun hujan yang cukup deras.

Lumpur memasuki rumah warga sekitar 06.00 WIB pagi disusul gerakan material tanah dan pohon.

"Bangun tidur 05.30 WIB keluar rumah, lihat hujan gede, ya udah masuk lagi. Jam 06.00 WIB, saya keluar lagi, saya lihat banyak lumpur di jalan dan masuk rumah. Saya lari ke atas sama temen. Tanah, pohon-pohon, rumah pada gerak," kata Ade.

Tak sempat memberi tahu seluruh warga, longsor tiba-tiba terjadi dan menyapu sejumlah rumah.

Beberapa warga bahkan tertimbun longsor dalam kejadian ini.

Kondisi kampung tak berpenghuni di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020)
Kondisi kampung tak berpenghuni di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 4 orang warga Kampung Banar atau Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya ditemukan tewas tertimbun longsor.

Mereka tertimbun longsor setelah Desa Harkatjaya dilanda cuaca buruk di awal tahun baru 2020 pada Rabu (1/1/2020) pagi.

Berdasarkan data dari Posko Bencana Longsor Desa Harkatjaya, masih ada 3 warga yang hilang diduga masih tertimbun longsor.

"Kita masih pencarian," kata Sekcam Sukajaya, Ridwan kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (2/1/2020).

(TribunnewsBogor.com/Huri/Naufal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved