Tutup Setelah 32 Tahun Beroperasi, Taman Topi Bogor Kini Tinggal Kenangan

Minggu 6 Januari 2020 merupakan hari terakhir Plaza Kapten Mulihat, Taman Ade Irma Suryani atau yang dikenal dengan Taman Topi beroperasional.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Taman Topi Kota Bogor dibongkar. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Minggu 6 Januari 2020 merupakan hari terakhir Plaza Kapten Mulihat, Taman Ade Irma Suryani atau yang dikenal dengan Taman Topi beroperasional.

Sudah hampir 32 tahun, Taman Topi yang dibangun sejak 1986 dan diresmikan tahun 1988 menjadi tempat wisata yang sangat terjangkau bagi warga.

Bagaimana tidak ditengah-tengah persaingan harga lokasi wisata yang memasang tarif di atas Rp 50 ribu, Taman Topi hanya memasang tarif Rp 8000 untuk satu permainan.

Humas dan Penanggung Jawab Taman Topi dan Taman Ria PT. Exotica, Basiran mengatakan konsep awal pembangunan taman ria dan wahana permainan di Taman Topi adalah untuk menjangkau warga menengah ke bawah.

Untuk itu pengelola pun mengkonsep sebuah permainan rakyat yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

"Ini design sendiri (wahana permainannya), lebih ke masyarakat, konsepnya dari PT Exotica sendiri kita bersama agar konsepnya lebih terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah ya jadi dikonsepnya seperi ini agar masyarakat Bogor dan sekitarnya bisa menikmati permainan dan disini 100 ribu bisa main dan makan karena mainan kita hanya Rp 8000," ujarnya.

Sejarah Taman Topi dan Patung Kapten Muslihat

Konsep Taman Ria merupakan sebuah konsep yang diinginkan oleh warga Bogor dan Wali Kota Bogor yang saat itu menjabat.

Ketika itu taman di tengah kota beralih fungsi sebagai terminal dan diubah kembali menjadi taman yang diberinama Taman Ade Irma Suryani.

Saat itu berkembang wahana permainan untuk menjangkau warga yang ingin berwisata.

"Ide awal membentuk dari awalnya Kebun Kembang kemudian dijadikan terminal waktu itu keinginan Wali Kotanya Ir Muhammad, inginnya kembali balik lagi ke Taman Tengah Kota kemudian kami membentuk membangun bangunan unik dengan tidak mengilangkan nama Tubagus Muslihat," ujar Basiran.

Tidak hanya membuat area permainan, PT Exotica pun memiliki ide untuk membangun patung Kapten Muslihat.

Menurutnya, eksistensi patung dan nama Kapten Muslihat di Taman Topi adalah untuk mengenang dan menghargai jasa Kapten Muslihat.

"Kenapa ada patung dan nama Kapten Muslihat, karena dulunya Kapten Muslihat berjuang dan tumbang di sekitar Taman Topi dan Jembatan Merah. Beliau berjuang dengan jiwa raganya meski usianya masih muda," tuturnya.

Asal Usul Sebutan Taman Topi

Jika dilihat sekilas dari pintu masuk Taman Ade Irma Suryani atau yang akrab disebut Taman Topi banyak yang menganggap bahwa seluruh bangunan di Taman Topi beratap berbentuk topi.

Namun faktanya bangunan yang beratap topi hanya ada satu dekat pagar pintu masuk.

Bangunan lainnya beratan dengan bentuk ufo, daun alpukat dan sebagainya.

"Iya sebenarnya yang bentuknya topi hanya satu ini topi mexico, kalau yang lainnya buka topi, tapi mungkin ini sebutan yang diberikan pengunjung agar mudah diingat," katanya.

Taman Topi pindah Ke Taman Sari

Sekitar 32 tahub menempati lahan seluas 18.55 hektare, kini Taman Topi harus tutup karena rencana Pemerintah Kota Bogor akan membangun alun-alun.

Saat ini pengelola pun tengah sibuk membongkar segala wahana permainan.

"Sedang tahap pengosongan, sudah kita angkut sekitar 16 truk," ujarnya.

Rencanannya wahana Taman Topi pun akan pindah ke wilayah Taman Sari.

"Kalau tempat kita punya, dan pindah ke Taman Sari itu milik pribadi, di Taman Sari sedang proses mudah-mudahan tiga bulan sudah operasi," katanya.

Pedagang dan Pegawai Direlokasi

Secara sukarela para pedagang yang menempati kios kios di wilayah Taman Topi sudah pindah sejak jauh-jauh hari.

Para pedagang tersebut rencanannya akan didata untuk selanjutnya direlokasi oleh Dinas UMKM.

Sementara itu untuk para pegawai dipindahkan ke beberapa unit usaha milik PT Exotica.

"Kita ada di Ciseeng, di Cianjur pegawai sudah dipidah tugaskan kesana," ujarnya.

Pemkot Bogor Akan Membuat Alun-alun di Bekas Lahan Taman Topi

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa kedepan eks Taman Topi akan dijadikan alun-alun.

Nantinya kawasan tersebut akan menjadi satu kawasan terintegrasi antara Alun-alun Bogor, Masjid Agung dan Stasiun Bogor.

Bima pun mengimpikan kawasan tersebur seperti suasana di Eropa.

"Iya seperti di Eropa di Eropa itu kan ada tempat ibadah bersatu dengan ruang terbuka publik, Gereja menyatu dengan taman ya disini masjid bersatu dengan taman masjid taman stasiun jadi nanti terintegrasi," kata Bima.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved