Zuraida Mengaku Ini pada Anak Tiri soal Alasan Bunuh Hakim Jamaluddin, Kenny : Ada Motif Terselubung
Anak kandung Hakim PN Medan, hakim Jamaluddin, Kenny Akbari Jamal tak menyangka ibu tirinya adalah otak pembunuhan ayahnya
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
"Kalau dilihat ke belakang, kan ini dah lama. Ini kan dah lama direncanain, kok bisa terpikirkan sama bunda kayak gini. Saat ditanya sama bunda apa motifnya, bunda cuman bilang khilaf, gelap mata," tutur Kenny.
• Ramalan Zodiak Jumat 10 Januari 2020 - Leo Siap-siap Diuji Kesabarannya, Virgo Butuh Waktu Sendiri
• Ini Dia 3 Tips Memilih Pembersih Wajah Sesuai Jenis Kulit
Kenny sendiri berharap ibu tirinya, Zuraida Hanum, tidak sampai dihukum mati.
"Aku sih milihnya penjara seumur hidup daripada hukuman mati. Kalau hukuman mati, sebentar aja sakitnya," katanya.
"Kalau penjara seumur hidup kan, dia kan bisa rasain gimana susahnya hidup di penjara kek gitu kan. Udah dikasih hidup enak, tapi balasannya ini," sambungnya.
Kenny pun menyampaikan bahwa proses hukum harus tetap berjalan walaupun Zuraida Hanum adalah ibu tirinya.
"Walaupun dia itu ibu tiri, tapi tetap aja dia otak pembunuhannya. Memang bukan dia yang bunuh, tapi dia otak di balik ini semua kan," jelasnya.
Kenny menyangka ibu tirinya adalah orang baik, namun ternyata kehadirannya ada motif terselubung di tengah keluarga PN Jamaludin.
"Yang dianggap baik-baik aja, ternyata ada motif terselubung," tandas Kenny.
• Rekap Hasil Malaysia Masters 2020 - 6 Wakil Indonesia Lolos ke Perempat Final
Dibunuh Disamping Anaknya
Mengutip Tribun Medan, dalam keterangan tertulis yang dibagikan kepada wartawan jelang pemaparan, Jamaludin dan Zuraida menikah pada tahun 2011 dan dikaruniai seorang anak.
Seiring waktu berjalan Zuraida cemburu karena merasa diselingkuhi.

Pada akhir tahun 2018 Zuraida menjalin hubungan asmara dengan Jefri Pratama yang merupakan salah seorang tersangka pembunuhan hakim Jamaluddin yang saat ini telah diamankan polisi.
Lalu, pada tanggal 25 November 2019, keduanya bertemu di Coffee Town, di Ringroad Medan untuk merencanakan pembunuhan.
Mereka menggajak Reza dan selanjutnya setelah sepakat dengan rencana tersebut, kemudian Zuraida memberikan uang sebesar Rp 2 juta kepada Reza.
Uang itu untuk membeli 1 ponsel kecil, 2 pasangan sepatu, 2 potong kaos, dan 1 sarung tangan.