Joker Masuk 11 Nominasi, Rekor Terbanyak di Oscar 2020
Gelaran penghargaan film terbesar di dunia, The Academy Awards, yang memperebutkan Piala Oscar akan kembali digelar pada tahun ini.
11. Writing (Adapted Screenplay): Written by Todd Phillips & Scott Silver
Capaian ini membuat film yang disutradai oleh Todd Phillips ini menduduki urutan pertama sebagai film yang paling banyak masuk nominasi.
Selisih satu angka, di bawah "Joker" adalah film "Once Upon A Time... In Hollywood", "The Irishman", dan "1917" yang masing-masing masuk dalam 10 nominasi.
Kemudian, urutan selanjutnya adalah "Marriage Story", "Parasite", "Little Women", dan "Jojo Rabbit" yang masing-masing masuk dalam 6 nominasi Oscar ke 92 ini.
Film yang tayang pada 2 Oktober 2019 di Indonesia ini memang banyak mendapatkan antusias dari para penggemar film di seluruh dunia.
Terbukti, dalam pekan pertama penayangannya, film ini sudah mendapat pemasukan yang menutup modal produksi senilai 55-70 dollar America atau sekitar Rp 770-980 miliar.
Mengutip Vox, tak kurang dari 234 juta dollar Amerika didapatkan dari pemutaran " Joker" di bioskop seluruh dunia dalam waktu sepekan setelah ia dirilis. Pendapatan ini sekaligus memecahkan rekor di Oktober 2019.
Dari sisi pendapatan di pekan pertama, Joker berhasil unggul dari Venom (80,25 juta dollar Amerika).
Sepanjang sejarah, Joker menjadi film dengan pendapatan tertinggi keempat di pekan pertama pemutaran, setelah Deadpool (2016), Deadpool 2 (2018), dan It (2018).
Kontroversial Pada awal pemutarannya, Joker menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, termasuk di Indonesia.
Karakter Joker atau Arthur Fleck dalam film dinilai menampilkan nilai kekerasan yang tidak pantas dipertontonkan, karena bisa mempengaruhi psikologis penontonnya.
Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix memiliki cita-cita menjadi seorang pelawak.
Lingkungan yang tidak menerimanya justru mengubah Fleck yang memiliki penyakit mental menjadi sosok Joker yang menyelesaikan berbagai permasalahan dengan cara kekerasan.
Joker pun menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat Gotham, kota tempat ia tinggal.
Meski hanya sebuah karya film yang mencoba menggambarkan suatu keadaan yang mungkin ada di kehidupan nyata, Joker dinilai mendukung dan mengajarkan tindak kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.