Prabowo Subianto Kunjungan ke 3 Negara dalam Sebulan, Yunarto Wijaya: Menhan Jalan-jalan Mulu Yak
Yunarto Wijaya tampak menyoroti aktifitas Prabowo Subianto yang sudah berkunjung sedikitnya ke tiga negara dalam sebulan ini.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya tampak menyoroti kunjungan kerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Terbaru, Prabowo Subianto melakukan kunjungan dan pembicaraan kerjasama Pertahanan dengan Menhan Perancis.
Hal yang disorot oleh Yunarto Wijaya yakni beberapa kunjungan lainnya juga yang dilakukan Prabowo Subianto ke beberapa negara.
Yunarto Wijaya pun menyorot kalau Ketua Umum Partai Gerindra itu kerap jalan-jalan.
Dilansir dari Kompas.com, Prabowo Subianto menyambangi kantor Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahan Prancis, Paris, Senin (13/01/2020).
Kunjungan tersebut merupakan pertemuan bilateral guna memperkuat kerja sama bidang pertahanan kedua negara.
Tak hanya itu, kunjungan tersebut juga bertujuan untuk memajukan industri pertahanan Indonesia.
"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat perkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia," ujar Prabowo Subianto dalam keterangan tertulis KBRI Paris yang diterima Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Prancis Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan, peluang peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara masih terbuka lebar.
Mengingat, kedua negara memiliki hubungan bilateral yang baik dan kebijakan polugri yang independen.
• Ali Ngabalin Bantah Rocky Gerung Disebut Terdepak, Ini Jabatannya di Istana & Panggilan dari Prabowo
• Bantah Rocky Gerung, Ali Ngabalin Bocorkan Jabatan di Istana, Kini Punya Panggilan Baru dari Prabowo
Selain itu, lanjut Arrmanatha, kedua menteri pertahanan juga menyepakati penguatan kerja sama pertahanan dalam bentuk Defense Cooperation Agreement (DCA) atau perjanjian kerja sama bidang pertahanan.
Arrmanatha menuturkan, kedua menteri mendorong agar DCA dapat segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan ke depan.
Beberapa isu yang menjadi perhatian untuk DCA, antara lain kerjasama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan.
Kemudian kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama peacekeeping operations, serta kerja sama misi kemanusiaan saat bencana dan counter-terrorism.
"Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis dalam upaya Indonesia memperkuat alutsista TNI serta mengekselerasi pengembangan industri pertahanan nasional," katanya.