Banjir Terus, KP2C Usul Normalisasi Sungai Cikeas-Cileungsi Bogor dan Bangun Waduk di Hulu

ada beberapa kondisi yang menunjukan bahwa aliran sungai ini harus dibenahi untuk mengatasi banjir.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
ist/KP2C
ILUSTRASI - Kondisi Tinggi muka air (TMA) di hulu Sungai Cileungsi pada awal Januari 2020 lalu 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CILEUNGSI - Sungai Cileungsi dan Cikeas meluap pada saat kawasan Bogor dilanda cuaca buruk pada Rabu (1/1/2020) awan tahun baru lalu.

Puluhan perumahan di perbatasan Bogor dan Bekasi pun terdampak banjir karena Kali Bekasi sebagai hilirnya juga ikut meluap.

Banjir ini juga bukan kali pertama, karena cukup sering terjadi tiap tahunnya.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman menjelaskan ada beberapa kondisi yang menunjukan bahwa aliran sungai ini harus dibenahi untuk mengatasi banjir.

Komunitas yang dikenal kerap memberi peringatan dini banjir ini juga sudah melakukan pemantauan sejak beberap tahun terakhir.

"Pertama yaitu normalisasi Sungai. Sungai semakin dangkal akibat meningginya sedimentasi di badan sungai. Normalisasi sungai terakhir dilakukan tahun 1973," kata Puarman dalam keterangannya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2020).

Kemudian, kata dia, tanggul-tanggul sungau di sekitar perumahan terdampak banjir juga perlu diperbaiki karena rusak dan rapuh.

Pintu pengendali air untuk mengatur volume air yang datang dari hulu, kata Puarman juga diperlukan seperti misalnya pintu pengendali air di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi.

"Keempat, pembangunan waduk di hulu Cileungsi. Karena melimpahnya air hujan dari hulu sungai menjadi sebab utama banjir di kawasan hilir. Waduk di hulu Sungai Cileungsi perlu dibangun sebagai penampung air hujan dari hulu dan sekaligus bisa dimanfaatkan untuk kemanfaatan warga masyarakat," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved