Cerita Rusman Keluarga Korban Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kaget saat Dengar Tanjakan Emen
Almarhum Dede Purnama (41) merupakan sopir bus sekaligus salah satu dari 8 korban tewas dalam kecelakaan maut di Ciater,
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Almarhum Dede Purnama (41) merupakan sopir bus sekaligus salah satu dari 8 korban tewas dalam kecelakaan maut di Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (18/1/2020) sore kemarin.
Almarhum merupakan warga Kampung Cikuda, RT 35/16, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Paman korban, Rusman (51) mengaku mendapat kabar peristiwa ini lewat sambungan telepon dari keluarganya dari Bogor pada Sabtu (18/1/2020) petang saat dia dalam perjalanan berlibur ke Cirebon bersama keluarganya.
"Saya lagi arah Cirebon, sekitar pukul 18.30 WIB saya ditelepon sama adiknya almarhum, karena dia tahu nih saya ke Cirebon sama keluarga. Mamang baru sampe mana mang Cirebonnya, katanya. Mamang baru sampe Cikampek. Dede ini kecelakaan, kata dia. Ya udah saya cari rest area," kata Rusman kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2010).
Saat itu, kata Rusman, dia sudah berada di area Tol Palimanan.

Kemudian Rusman mencari rest area yang dekat dengan Subang dan kebetulan rest area tersebut merupakan rest area pertama yang dia temui dalam perjalanan di tol tersebut.
Di rest area dekat wilayah Subang ini, Rusman mengaku kaget saat mendapat informasi bahwa keponakannya itu disebut-sebut mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen yang selama ini dikenal warga sangat rawan kecelakaan dan angker.
"Saya tanya dimana kejadiannya, katanya di Tanjakan Emen, kan saya langsung bet, kaget. Udah saya shalat isya dan langsung konfirmasi bener apa enggak ke RSUD Ciereng, langsung meluncur ke sana, gak jadi ke Cirebon," kata Rusman.
• Sopir Bus Tewas Setelah Kecelakaan Maut di Subang, Ibunda Menangis : Maafin Anak Saya
• Kesaksian Penumpang Sebelum Bus Alami Kecelakaan Maut di Subang : Ngebut, Tapi Gak Bisa Dipelanin
Di RSUD Ciereng Subang, Rusman mengaku bahwa dia mendapati data informasi yang menunjukan bahwa keponakannya jadi salah satu korban tewas.
Namun, dia sama sekali belum percaya sampai akhirnya melihat langsung jasad korban di kamar jenazah.
"Ternyata sudah ada informasi nama Dede yang meninggal. Di kamar mayat saya cek, bener itu keponakan saya yang meninggal," kata Rusman.
Rusman mengaku bahwa meskipun berat, keluarga ikhlas menerima wafatnya almarhum yang mengalami musibah ini.

Di rumah sakit pun, dia juga disambut oleh beberapa pihak yang sudah ada di sana, seperti dari Pemkot Depok, pihak PO Bus tempat almarhum bekerja dan juga pihak Jasa Raharja.
"Pihak Jasa Raharja sudah jemput bola, kami sebagai masyarakat, dari pihak korban, pemerintah juga baik, kita ya udah ikhlas gitu. Pihak Kota Depok juga cepet penanganannya," kata Rusman.
Diketahui, almarhum Dede Purnama meninggalkan seorang istri bernama Ina (37) dan 6 orang anak yang masih kecil.
Almarhum dimakamkan pada Minggu (19/1/2020) sekitar pukul 10.00 WIB di tempat pemakaman umum tak jauh dari rumahnya di Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
• Sopir Bus Tewas Setelah Kecelakaan Maut di Subang, Ibunda Menangis : Maafin Anak Saya
• Kesaksian Penumpang Sebelum Bus Alami Kecelakaan Maut di Subang : Ngebut, Tapi Gak Bisa Dipelanin
Sementara itu seperti diwartakan TribunJabar, kecelakaan maut terjadi tak jauh dari Tanjakan Emen, Sabtu (18/1/2020) sore.
Informasi awal, kecelakaan yang menewaskan 8 orang ini terjadi di Tanjakan Emen.
Namun, kalau kecelakaan maut itu terjadi di Tanjakan Palasari, bukan Tanjakan Emen.
Tanjakan atau Turunan Palasari ini jaraknya sekitar 5 km ke arah Subang dari akhir Tanjakan Emen.