Ayah Meghan Markle Sebut Putrinya dan Pangeran Harry Telah ''Merendahkan Kerajaan Inggris''
Dalam penjelasannya ketika hadir dalam yayasan yang didirikannya, Pangeran Harry menyebut keputusannya untuk mundur tidaklah mudah.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ayah Meghan Markle, Thomas Markle, menuding putrinya dan Pangeran Harry telah "merendahkan Kerajaan Inggris".
Tudingan itu diarahkan setelah pasangan bergelar Duke dan Duchess of Sussex itu memutuskan untuk mundur pada awal Januari ini.
Hubungan Meghan Markle dengan sang ayah memburuk selama beberapa tahun terakhir, dengan Thomas Markle tak hadir dalam pernikahan putrinya karena alasan sakit.
Sejak saat itu seperti dilaporkan Sky News Minggu (19/1/2020), baik Meghan dan Pangeran Harry tak menjalin kontak dengan Markle.
Dalam wawancara dengan Channel 5, pria berusia 75 tahun itu memberikan pandangannya terhadap pasangan yang menikah pada 2018 tersebut.
"Ketika mereka menikah, mereka harus mengambil kewajiban, dan kewajiban itu adalah menjadi bagian dan mewakili Kerajaan Inggris," katanya.
Markle mengatakan, adalah "sangat bodoh" bagi Meghan dan Harry untuk mundur sebagai anggota kerajaan, dalam keputusan yang diunggah di Instagram.
"Ini adalah salah satu institusi tertua dan terbaik yang pernah ada. Mereka menghancurkannya. Mereka merendahkannya. Mereka harusnya tak melakukannya," jelasnya.
• Tunjukan Bukti Rekaman CCTV di DPP PDIP, Adian Napitupulu : KPK Minta Maaf Saja
• Raline Shah Istighfar Diledek Baim Wong saat Gendong Kiano, Blak-blakan Cerita Soal Calon Suaminya
Mantan direktur fotografi dan pencahayaan itu menyebut Meghan Markle dan Pangeran Harry sebagai "jiwa yang tersesat", dan membuat Kerajaan Inggris "laksana Walmart".
Komentar Markle muncul setelah saudari tiri Meghan, Samantha Markle, juga mengomentari keputusan Duchess of Sussex.
"Dari pendapat saya, nampaknya Meghan menikmatinya ketika adanya 'Empat yang Hebat'," jelas Samantha dalam sebuah wawancara.
Dia merujuk kepada sesi foto antara Meghan, Harry, dan kakak iparnya, Pangeran William dan Kate Middleton, Duke dan Duchess of Cambridge.
"Saya pikir dia menikmati ketika rambutnya ditiup angin, tersenyum, dan berbicara dengan aksen Inggris," kata Samantha.
"Namun ketika publik mulai mengkritisi perilaku dan pengeluaran mereka, dia seperti tidak terbuka, dan nadanya berubah," lanjutnya.
Sebagai dampak dari keputusan mereka, Meghan dan Harry tidak akan lagi mendapat gelar "Yang Mulia", dan tidak berhak menerima dana publik.