2 Pengasuh PAUD Jadi Tersangka Kasus Balita Hilang yang Ditemukan Tewas Tanpa Kepala

Dua pekan setelah dinyatakan hilang, warga menemukan mayat balita tanpa kepala di parit besar di Samarinda, Kalimatan Timur yang beridentitas Yusuf

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.
Orangtua balita AY yakin jika jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga di sungai sekitar Jalan P Antasari anaknya, Minggu (8/12/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Jumat (21/11/2019), Ahmad Yusuf Ghazali bocah umur 4 tahun dinyatakan hilang saat dititipkan orangtuanya di PAUD Jannatul Athfaal, Samarinda, Kalimantan Timur.

Dua pekan setelah dinyatakan hilang, warga menemukan mayat balita tanpa kepala di parit besar di Jalan Pangeran Antasari II, Samarinda, Kalimatan Timur. Selain tanpa kepala, kaki dan tangan mayat balita tersebut putus.

Sementara tulang dadan terlihat keluar. Lokasi penemuan mayat dengan PAUD tempat terakhir Yusuf dinyatakan hilang berjarak 3,9 kilometer. 

Dari baju yang bertuliskan "Monas", keluarga meyakini bahwa mayat tersebut adalah Yusuf.

Dua Pengasuh PAUD Jadi Tersangka Kasus Mayat Balita Tanpa Kepala

Lokasi Tes SKD CPNS 2019 LIPI, Catat Tanggal dan Tempatnya

Jenderal Sunda Empire Sebut Orang Arab Tunduk Pada Madura, Roy Suryo Tertawa Dengar Penjelasannya

Pihak keluarga menolak otopsi dan membawa mayat Yusuf ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

"Kami sudah mengikhlaskan keponakan kami. Kami urus jenazahnya, selanjutnya polisi mengusut penyebab kematian keponakan kami," kata Lukman paman Yusuf saat ditemui di ruang jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.

Sementara itu dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan kulit hewan reptil di tubuh mayat balita yang diduga adalah Yusuf.

Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman mengatakan Yusuf diduga terpeleset ke parit dan hanyut dalam air.

Selain itu Arif mengatakan parit depan PAUD di Jalan Wahab Syaharie terhubung dengan parit lokasi penemuan mayat melalui saluran drainase Karang Asam Kecil.

Saat kejadian, Samarinda sedang diguyur hujan lebat dan sejumlah titik terendam banjir.

Hal tersebutyang membuat mayatnya lembek dan beberap bagian tubuhnya lepas.

"Di dalam tubuh jasad itu ada kulit reptil. Apakah itu ular, biawak atau apa, nanti kita ungkap lebih lanjut. Tapi, kemungkinan saat hanyut dimakan biawak atau terhantam tembok-tembok," kata Arif saat mengunjungi lokasi penemuan jasad Jalan Antasari II, Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kaltim, Selasa (10/12/2019). 

Risma : Saya Enggak Mau Nanti Ditanya Malaikat Kenapa Ada Warganya yang Kelaparan

Raja dan Ratu Keraton Sejagat Ogah Jawab Pertanyaan saat Wawancara, Karni Ilyas Beri Tanggapan Telak

Dua pengasuh PAUD jadi tersangka

pengs
Tri Supramayanti (kanan) dan Marlina (kiri) saat di ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Selasa (21/1/2020) malam.(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

Selasa (21/1/2020) malam, polisi menerima hasil tes DNA dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes Polri) dan memastikan bahwa mayat tanpa kepala adalah Yusuf Achmad Ghazali (4) yang sempat dinyatakan hilang.

"Hasilnya ditemukan identik. Jadi kami menyimpulkan bahwa jasad itu adalah Yusuf," kata Kanit Reskrim Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan, Selasa (21/1/2020) malam.

Polisi kemudian menjemput Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26), guru pengasuh PAUD Jannatul Athfaal. 

Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap bertanggung jawab atas tewasnya Yusuf yang hilang saat dititipkan di PAUD.

LINK 10 Instansi yang Umumkan Lokasi dan Jadwal SKD CPNS 2019 - Kemenag, Kemenkumham hingga LIPI

Tri Supramayanti dan Marlina terlihat lesu dan pasrah saat masuk ke ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu.

Tri Supramayanti yang akrab dipanggil Yanti menjadi pengasuh selama 2 tahun empat bulan.

Sementara Marlina sudah 10 tahun menjadi pengasuh, sejak usianya masih 16 tahun.

Marlina bercerita meninggalkan Yusuf dan enam rekannya di ruangan sekitar 5 menit. Saat itu, Marlina pergi ke kamar mandi.

Sementara itu Yanti tak mengetahui kepergian Yusuf karena ia sibuk membujuk anak lain yang rewel.

"Tujuh anak itu Yusuf yang paling tua. Yang lain, ada yang bayi, ada juga yang usia 2 tahunan. Yusuf kemungkinan keluar lewat pintu," kata Yanti. Selama menjadi pengsuh anak, Yanti dan Marlina mengaku kejadian hilangnya baru pertama kali terjadi.

"Saat kejadian itu memang kami dua yang piket," kata Yanti.

Yanti menyesali perbuatannya karena lalai menjaga Yusuf.

"Kami lalai karenakan waktu itu kami piket," jelasnya.

Jenderal Sunda Empire Sebut Orang Arab Tunduk Pada Madura, Roy Suryo Tertawa Dengar Penjelasannya

Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan mengatakan keduanya dikenakan pasal 359 KHUP tentang kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal.

Mereka terancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

"Sejauh yang kami simpulkan Yusuf meninggal karena tercebur ke parit. Tidak ada tindak pidana. Jadi kami menyimpulkan ada kelalaian dari pihak PAUD," ungkap Ridwan.

Ia juga menjelaskan dua pengasuh tersebut akan diperiksa selama 24 jam untuk memutuskan ditahan atau tidak.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor: Robertus Belarminus, Khairina, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengasuh Jadi Tersangka Setelah 2 Bulan Murid PAUD Hilang dan Ditemukan Tanpa Kepala", https://regional.kompas.com/read/2020/01/22/10590011/pengasuh-jadi-tersangka-setelah-2-bulan-murid-paud-hilang-dan-ditemukan?page=all#page2.

Editor : Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved