Keraton Agung Sejagat
Ganjar Usul Eks Keraton Agung Sejagat Jadi Wisata, Sudjiwo Tedjo: Asal Mantan Raja Ratu Diberi Grasi
Sudjiwo Tedjo mengkritik usul Ganjar Pranowo untuk menjadikan eks Keraton Agung Sejagat sebagai destinasi wisata
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Budayawan Sudjiwo Tedjo mengkritik pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal eks Keraton Agung Sejagat.
Sebab, Ganjar Pranowo mengusulkan agar eks Keraton Agung Sejagat itu dijadikan destinasi wisata.
Hal itu dilakukan karena Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo yang dijadikan lokasi Keraton Agung Sejagat itu menurut Ganjar Pranowo sudah terlanjur viral dan dikenal warga.
Bahkan banyak warga yang sengaja mengunjungi lokasi tersebut untuk sekedar ingin melihat eks Keraton Agung Sejagat atau berfoto.
Ramainya warga yang datang juga membuat banyaknya pedagang dadakan yang bermunculan.
Peluang itu pun kemudian membuat Ganjar Pranowo mengusulkan agar eks Keraton Agung Sejagat tersebut dijadikan destinasi wisata.
Hal itu disampaikan juga oleh Ganjar Pranowo ke netizen di Twitter untuk meminta saran.
Tampak di postingannya, Ganjar Pranowo mengunjungi eks Keraton Agung Sejagat.
Saat tiba di lokasi, Ganjar Pranowo terkejut karena eks Keraton Agung Sejagat itu sangat ramai.
Warga pun tampak berbondong-bondong ingin masuk dan melihat eks Keraton Agung Sejagat tersebut.
• Ganjar Kunjungi Keraton Agung Sejagat, Usul Dijadikan Desa Wisata : Orang Bisa Foto Jadi Raja
• Kesaksian Korban Toto Santosa Soal Kaitan Keraton Agung Sejagat dengan Jogja DEC dan Sunda Empire
Menurut Ganjar Pranowo, lokasi tersebut sudah mirip dengan lokasi wisata.
Ia pun kemudian mengusulkan agar lokasi tersebut dijadikan tempat wisata.
Agar menarik perhatian pengunjung, lokasi itu juga nantinya akan dilengkapi dengan beberapa penampilan kebudayaan.
Kemudian bagi pengunjung yang datang nanti akan disediakan tiket masuk dan dikelola oleh warga sekitar.
Sehingga menurut Ganjar Pranowo, eks Keraton Agung Sejagat itu akan menyumbang pendapatan.
Ia pun kemudian menanyakan apakah netizen setuju dengan usulnya itu.
“Kemarin sempat mampir ke eks Keraton Agung Sejagat ini, ternyata ramenya minta ampun, sudah mirip tempat wisata.
Sepertinya bagus juga jika kelak jadi destinasi wisata dg polesan-polesan event budaya yg menarik.
Menurutmu gimana?,” tulis Ganjar Pranowo.
• Raja dan Ratu Keraton Sejagat Ogah Jawab Pertanyaan saat Wawancara, Karni Ilyas Beri Tanggapan Telak
• Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Akui Halu, Psikolog Ungkap Gejala Halusinasi: Merasa Itu Benar
Banyak yang mendukung ide Ganjar Pranowo tersebut, namun ada juga yang tidak setuju.
Budayawan Sudjiwo Tedjo pun tampak setuju namun dengan syarat raja dan ratunya yang kini dijadikan tersangka diberikan grasi.
Hal itu bukan tanpa alasan, sebab menurut Sudjiwo Tedjo, tidak baik mengambil keunyungan dari perbuatan orang yang kini dipenjara.
Sehingga jika tidak ada grasi untuk kedua tersangka, lebih baik eks Keraton Agung Sejagat itu ditutup saja.
Ia pun menegaskan agar tidak ada satu orang pun yang memanfaatkan situasi tersebut, termasuk tukang parkir sekalipun.
Pernyataan itu disampaikan Sudjiwo Tedjo di melalui akun Twitternya, Kamis (23/1/2020).
“Setuju asalkan mantan raja dan ratunya diberi grasi.
Tak elok mengambil keuntungan mampang-mumpung dari perbuatan orang yg meringkuk dalam penjara.
Kalau tak ada grasi, mending lokasi itu ditutup.
Jangan ada satu pun, termasuk tukang parkir, yg mengambil manfaat mampang-mumpung,” tulis Sudjiwo Tedjo.
• Video Nikita Mirzani Marah ke Wartawan, Tidak Mau Bertemu Dua Media Ini : Kali Ini Gua Kasar Lho
• Kisah Bocah Dianiaya Hingga Lumpuh dan Penuh Luka, Orangtua Kandungnya Diusir Warga Kampung
Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Minta Maaf
Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso yang saat ini menjadi tersangka, mengaku telah membohongi para pengikutnya.
Ia membenarkan Keraton Agung Sejagat hanya khayalan belaka.
Totok juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat mengenai perbuatannya itu.
"Saya mohon maaf karena satu Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif," ungkapnya yang dilansir kanal YouTube tvOneNews, Rabu (22/1/2020).
"Kedua pernah membuat janji kepada pengikut saya itu juga fiktif," imbuhnya.
"Ketiga telah membuat resah masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan pada umumnya," jelas Totok.
Namun, Totok enggan untuk berkomentar banyak mengenai kasus tersebut lantaran masih dalam proses pemeriksaan.
"Saya rasa untuk selanjutnya saya serahkan kepada proses hukum yang berjalan, saya tidak mau berkomentar saat ini," ujarnya.
"Intinya saya menyesal," tegasnya.
Totok juga hanya dapat pasrah dan menyerahkan kasusnya kepada pihak kepolisian.
"Biarkan proses hukum berjalan sesuai dengan semestinya," imbuhnya.
"Saya juga sudah pasrahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian khususnya Polda Jateng untuk mengutus tuntas semuanya," kata Totok.
"Sehingga, tidak ada kekeliuran nanti jadi biarkan proses hukum yang menjawab," jelasnya.