Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung hingga Tewas, Awalnya Emosi Karena Ini : Beta Sedang Mabuk
ayah di Desa Silale, Kecamatan Nusainiwe, Ambon tega menghabisi nyawa balita yang merupakan anak kandungnya. Pelaku kini telah diamankan polisi
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Namun, keluarga menaruh curiga lantaran AG sebelumnya dalam kondisi sehat.
Paman korban yakni Rendar Aiziz Kurniawan pun tidak mempercayai cerita yang diungkapkan oleh Ery.
Sebab, saat dijemput oleh ibu dan ayah tirinya, korban AG dalam keadaan sehat seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.
Menurut sang paman, ada kejanggalan terkait kematian keponakannya yang masih berusia 3 tahun tersebut.
“Yang bikin kami janggal, ada luka memarnya mbak. Karena itu kami melapor,” tutup dia.

Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi mengatakan, terdapat beberapa luka memar di tubuh Agnes.
Salah satu yang kasat mata adalah luka lebam di bagian punggung serta pelipis kepala.
“Yang kasat mata tadi di pelipis ya sama punggung. Lainnya nanti tunggu hasil autopsi,” terang dia.
Tersangka akhirnya mengaku
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kesimpulan polisi setempat berdasarkan beberapa fakta dan keterangan yang berseberangan dari informasi yang disampaikan pelaku.
"Modus pelaku yang awal tidak mengakui dan akhirnya mengakui melakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, kamis (31/10/2019).
Menurut pengakuan tersangka, sambung Humas Polda Jatim, pelaku tega melakukan kekerasan kepada balita berusia 3 tahun itu lantaran tersangka emosi.
Barung melanjutkan, tersangka Ery emosi lantaran korban saat itu buang air sembarangan.
"Korban buang air sembarang itu yang membuat pelaku emosi," jelasnya.
Kepada penyidik, lanjut Barung, pelaku mengakui serangkaian kekerasan yang berujung hilangnya nyawa korban.