Breaking News

Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung hingga Tewas, Awalnya Emosi Karena Ini : Beta Sedang Mabuk

ayah di Desa Silale, Kecamatan Nusainiwe, Ambon tega menghabisi nyawa balita yang merupakan anak kandungnya. Pelaku kini telah diamankan polisi

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY/IST/Tribunnews
Vance Lopies, warga Desa Silale, Kecamatan Nusaniwe, Ambon ditangkap polisi lantaran tega membunuh anak kandungnya sendiri, Selasa (28/1/2029) 

"Dengan cara menginjak sebanyak dua kali ya ke punggung dan perut korban," terangnya.

Tak cuma itu, lanjut Barung, pelaku sempat membakar kaki korban dengan alasan si korban saat itu sedang menggigil.

"Dia ngaku bakar kaki korban dengan alasan korban menggigil," tuturnya.

Rumah di Perumahan Tlogowaru Indah, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Malang tempat korban meninggal.
Rumah di Perumahan Tlogowaru Indah, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Malang tempat korban meninggal. (surya/aminatus sofya)

Barung mengatakan, penyidik dari Satreskrim Polresta Malang masih terus memeriksa pelaku.

"Kami masih periksa pelaku," pungkasnya.

Kaki korban ada luka bakar

Selain luka lebam dan memar, di kaki balita berinisal AG juga terdapat luka bakar.

Mengenai hal ini, tersangka Ery membuat skenario licik kalau luka bakar itu karena si bayi tubuhnya dihangatkan usai tenggelam di bak mandi.

Ery bermaksud menghangatkan tubuh Agnes dengan membalurkan minyak dan menaruh kakinya di atas kompor.

Berdasarkan pengakuan Ery ke polisi, Agnes berpamitan ingin mandi sekitar pukul 14.00 WIB.

Ery mengaku membiarkan Agnes mandi sendiri lantaran ada bayi berusia 1,5 bulan yang harus dijaga.

“Namun ini masih kita cocokkan keterangan ayah tiri korban dengan fakta-fakta yang ada,” kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi.

Komang mengatakan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Agnes. Tiga orang sedang diperiksa di Mapolres Kota Malang yakni Ery, ibu kandung Agnes Hermin Susanti dan tantenya.

“Saat ini sudah tiga orang. Dua orang tuanya sama budenya,” ucap dia.

Hasil Otopsi

Hasil otopsi terungkap balita usia 3 tahun ini meninggal bukan karena tenggelam.

Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengungkap meninggalnya Agnes Arnelita disebabkan oleh pendarahan di lambung.

“Penyebab meninggalnya korban dari hasil autopsi jelas karena pendarahan di lambung yang disebabkan tekanan yang sangat keras. Nanti akan disinkronkan lagi dengan alat bukti lain,” ujar Dony, Kamis (31/10/2019).

Selain pendarahan lambung, kata dia, ditemukan pula luka bakar di kaki serta memar di bagian punggung.

Hasil autopsi ini kata Dony, menjelaskan bahwa meninggalnya Agnes tidak disebabkan karena tenggelam.

“Penyebab kematian ini sudah jelas dari hasil pemeriksaan dokter bukan karena tenggelam. Kami akan seriuskan,” tutur dia.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved