Kisah di Balik Viral Video Siswi SMA Pura-pura Diculik Bohongi Orangtua, Tak Sekadar Cari Perhatian

Viral seorang siswi SMA di Makassar dikabarkan diculik. Belakangan terkuak jika kabar tersebut tidak benar.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Tribunnews.com/wisegeek.com
Ilustrasi Penculikan 

Selama penyekapan, penculik meminta nomor telepon kedua orangtuanya.

Penculik tersebut ingi meminta uang tebusan Rp 50 juta.

Namun, VGL tidak memberikan nomor kedua orangtuanya itu. 

"Selama tiga hari itu anaknya tidak makan. Kami juga saat itu selalu keluar mencarinya hingga malam tapi hasilnya nihil," ucap Metty. 

VGL lolos saat ia berhasil melepaskan ikatan tali di tangannya. VGL kemudian melompat dari jendela. 

"Baru keluar rumah, dia minta tolong kepada pengendara yang lewat yang masih saudara gereja," kata Metty.

Yang terbaru, VGL akhirnya angkat suara memberi pengakuan soal kabar penculikan itu.

Remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMP itu mengakui bahwa dirinya tidak diculik oleh 6 pria bertopeng. 

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan hal tersebut.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara terlait kasus rekayasa penculikan remaja putri di Polda Sulsel, Jumat (24/1/2020).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara terlait kasus rekayasa penculikan remaja putri di Polda Sulsel, Jumat (24/1/2020). ((KOMPAS.COM/HIMAWAN))

Menurutnya, awalnya VGL memang mengakui dirinya diculik 6 pria bertopeng di Jalan Bonto Daengi Rate 2 Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (19/1/2020).

Namun, saat diperiksa polisi, keterangan VGL terus berubah-ubah.

"Pengecekan pada bekas suntikan tidak ditemukan namun yang ditemukan lebam biru pada lengan yang diduga sengaja dibuat dan mengaku bekas suntikan," ujar Ibrahim saat rilis di lobi Polda Sulsel, Jumat (24/1/2020).

Ibrahim mengatakan keganjilan lainnya yang ditemukan saat penyelidikan adalah terkait kondisi lorong depan rumah VGL.

Saat itu diketahui sangat ramai namun tidak ada warga atau saksi yang melihatnya.

Begitu pun saat VGL berada di rumah tantenya, kata Ibrahim, tantenya curiga mengapa keponakannya tersebut tidak ingin pulang. 

Setelah dibujuk, kata Ibrahim, akhirnya korban mengakui telah tinggal di rumah temannya.

Sehari di rumah temannya, ia kemudian bertemu dengan remaja pria berinisial A yang merupakan tukang parkir. 

"Korban kemudian meminta untuk ikut A lalu dibawa ke tempat kerja A sebagai tukang parkir di salah satu rumah sakit di Makassar," tutur Ibrahim. 

Setelah 3 hari menghilang, pada Selasa (20/1/2020) korban akhirnya bersedia pulang dan diantar oleh A ke rumahnya tetapi diturunkan di depan lorong rumahnya. 

Sempat berselisih dengan ibunya

Sebelum menghilang pada Minggu (19/1/2020), VGL trrnyata sempat berselisih dengan ibunya.

Hal itu lantas membuat VGL pergi ke rumah temannya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengungkapkan, VGL awalnya takut pulang ke rumahnya lantaran menghilang, selama 3 hari dari tempat tinggalnya.

"Saat dilakukan konfirmasi kepada korban akhirnya terungkap bahwa korban ini sengaja membuat penculikan itu karena takut pulang ke rumahnya," kata Ibrahim saat diwawancara wartawan di lobi Polda Sulsel, Jumat (24/1/2020).

Dalam situasi itu, akhirnya VGL merekayasa cerita penculikan oleh 6 pria bertopeng saat berada di lorong rumahnya sekitar 18.00 WITA.

"Saat dicerita pertama, ibunya merespons tanpa konfirmasi yang jelas kepada anaknya dan langsung laporan ke Polrestabes," imbuh Ibrahim.

Meski telah berbohong, Ibrahim mengatakan tidak akan memproses cerita VGL tersebut.

Saat ini, VGL dikembalikan kepada orangtuanya untuk dibimbing secara langsung.

"Mengingat anak ini masih di bawah umur, dia juga masih mempunyai masa depan yang jelas, ini juga tidak ada efek kepada publik, tidak ada efek juga kepada orang lain, nanti kita lihat hal bijaksana seperti apa yang akan kita lakukan," tandas Ibrahim.

(TRIBUNNEWSBOGOR.COM/Kompas.com)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved