Terungkap, Helikopter Kobe Bryant Tak Dilengkapi Alarm Peringatan Area

Cuaca yang buruk untuk terbang memang diduga menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan Kobe Bryant.

Editor: Vivi Febrianti
Kompas.com/AFP/Getty Images/David McNew
Lokasi kejadian jatuhnya pesawat yang ditumpangi pemain basket Kobe Bryant di Calabasas, California. Kobe dan putrinya tewas dalam kecelakaan 26 Januari 2020. (AFP/Getty Images/David McNew) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Helikopter Sikorsky S-76B yang membawa Kobe Bryant sebelum meninggal dunia karena kecelakaan ternyata tidak dilengkapi sistem alarm peringatan area.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB), Jennifer Homendy, Selasa (28/1/2020).

Dalam investigasi pertama, NTSB mencoba mencari penyebab helikopter jatuh di perbukitan Calabasas yang menewaskan semua penumpang, Minggu (26/1/2020).

Hasil investigasi sementara ditemukan bahwa helikopter Sikorsky S-76B tidak dilengkapi alarm area.

Alhasil pilot tidak tahu sedang terbang ke arah bukit di tengah kabut tebal.

"Akibat tidak dilengkapi alarm area, helikopter menabrak bukit dengan kecepatan yang tinggi," kata Hommendy dikutip dari situs web LA Times.

"Posisi helikopter berada di tepi kiri perbukitan Calabasas yang menurun," ujar Hommendy menambahkan.

Cuaca yang buruk untuk terbang memang diduga menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan Kobe Bryant.

Menurut Hommendy, pilot sempat meminta izin untuk terbang di bawah 1.000 kaki untuk menghindari kabut tebal.

Dalam percakapan radio terakhir, petugas radar cuaca mempertanyakan permintaan pilot karena dianggap terlalu rendah.

Namun, tiba-tiba sambungan radio itu terputus karena pilot helikopter tidak menjawab.

Dalam pantauan terakhir, helikopter terbang di ketinggian 2.300 kaki sebelum terjatuh.

Kecelakaan karena faktor cuaca diperkuat dengan pernyataan Tom English, yang memimpin investigasi kasus ini.

Menurut Tom, cuaca buruk membuat pilot helikopter tidak memiliki jarak pandang yang bagus.

Tom menilai helikopter itu tetap akan menabrak bukit meskipun bisa terbang sedikit lebih tinggi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved