Pembongkaran Bangli di Bogor
Markas Pelaku Tawuran di Bogor Dibongkar, Bakal Dibuat untuk Pendestrian
Camat Bogor Tengah, Agustian Syach mengatakan setelah dilakukan pembongkaran jalur tersebut akan digunakan untuk pedestrian.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartwan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Petugas gabungan dari unsur Musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Bogor Tengah bersama dinas terkait membongkar bangunan liar yang disinyalir menjadi markas pelaku tawuran, Rabu (5/2/2020).
Pembongkaran 12 bangunan liar tersebut dilakukan menggunakan dua alat berat.
Camat Bogor Tengah, Agustian Syach mengatakan setelah dilakukan pembongkaran jalur tersebut akan digunakan untuk pedestrian.
"Iya kita akan kembalikan fungsinya sebagai pedeatrian karena memang diaini kan pedestriannya juga kecil disamping jembatan," ujarnya.
Tidak hanya itu nantinya pihaknya juga akan melakukan kordinasi dengan Dishub Kota Bogor untuk membuat U turn atau tempat putar balik di Jalan RE Martadinata.
Sebelumnya diberitakan 12 bangunan liar di Jalan RE Marthadinata, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor tengah tepatnya di samping jembatan besi dibongkar, Rabu (5//2/2020).
• BREAKING NEWS - Markas Pelaku Tawuran di Bogor Diseruduk Traktor, Camat Temukan Senjata Tajam
Bangunan liar tersebut disinyalir sering dijadikan tempat berkumpul kelompok yang sering terlibat tawuran.
Bahkan sebelum dilakukan pemobongkaran unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) menemukan beberapa senjata tajam paska terjadi tawuran di Jalan RE Martadinata.
Camat Bogor Tengah Agustian Syach mengatakan bahwa bangunan tersebut sudah ada sejak 25 tahun lalu
"Ada warung ada yang kosong juga, disini disinyalir menjadi tempat nongkrongnya anak muda, gank-gank tawuran, iya markas tawuran jadi kita sepakati degan muspika, Polsek, Koramil dengan bantuan dari dinas untuk dilakukan pembongkaran," ujarnya saay ditemui dilokasi.
Agus mengaku lokasi tersebut belum disentuh penataan hingga bisa bertahan selama puluhan tahun.
Namun kedepan pihaknya terus melakukan monitoring dan pengawasan di tempat tempat yang rawan pendirian bangunan liar.
"Memang harus kita akui oleh kita selama ini belum tersentuh oleh kita bukan dibiarkan tapi kita belum melihat kesini dan sekarang ketika pembangunan sudah menyebar kita sudah sasar lokasi lokasi wilayah yang belum tersentuk," ujarnya.
Sementara itu pembongkaran sendiri melibatkan ratusan personal dan beberapa alat berat untuk merobohkan bangunan.
Beberapa pemilik bangunan hanya bisa melihat tempat usaha dirobohkan alat berat hingga rata dengan tanah.(*)