Pengakuan Pria Aniaya Pacar di Pos Polisi hingga Tewas, Mengaku Emosi : Saya Sudah Punya Istri
wanita ditemukan berlumur darah di bekas pos polisi Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Namun, sejumlah bukti yang ditunjukkan polisi membuat Restu tak bisa berkutik hingga mengakui semua kesalahannya.
"Saya kalap lantaran terus didesak menikahi dirinya, sementara saya sudah punya istri," jelas Restu kepada petugas yang menginterogasinya.
Tersangka dengan korban diketahui pernah menjalin hubungan asmara sebelum tersangka menikah dengan istrinya saat ini.
Namun, belakangan tersangka kembali berhubungan asmara dengan korban meski ia sudah memiliki istri sah.
• Bantah Hamil Duluan, Bentuk Perut Vanessa Angel Jadi Sorotan, Bibi Ardiansyah: Dedek Jangan Sedih Ya
• Pengakuan Janda Cantik Sembunyikan Sabu di Alat Kelamin, Tahan Sakit dari Malaysia ke Surabaya
• Aulia Kesuma Menangis di Ruang Sidang Hingga Kepala Anaknya Dipukul, Keluarga Korban: Air Mata Buaya
• Kisah Wanita Sering Dengar Suara Aneh di Loteng, saat Dicek Ternyata Ada Sosok Ini Sembunyi 12 Tahun
Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.
Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.
Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.
Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.
Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.
FOLLOW:
Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.
Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.
Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.
• Ada Belatung di Makanan yang Dijualnya, Pemilik Warung Minta Maaf : Saya Memang Tidak Sengaja
• Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemkab Bogor Dapat Nilai B, Wabup Harap Lebih di Tahun 2020
• Pengakuan Janda Cantik Sembunyikan Sabu di Alat Kelamin, Tahan Sakit dari Malaysia ke Surabaya
• Bantah Hamil Duluan, Bentuk Perut Vanessa Angel Jadi Sorotan, Bibi Ardiansyah: Dedek Jangan Sedih Ya
Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.
“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.
Korban saat ditemukan masih bernyawa namun tak sadarkan diri. Kemudian dievakuasi warga ke rumah sakit.
Namun nyawa korban tak terselamatkan. Ia diduga meninggal dalam perjalanan.
(TRIBUNNEWSBOGOR.COM/KOMPAS.COM)