Dirut RSCM Ogah Bocorkan Harga Mesin Tomotherapy yang Rusak Akibat Kebanjiran
Dia menegaskan, hal ini tak dapat dibicarakan soal kerugian akibat pascabanjir yang melanda RSCM, pada kemarin Minggu (23/2/2020).
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, enggan membeberkan harga mesin tomotherapy atau alat terapi kanker.
Dia menegaskan, hal ini tak dapat dibicarakan soal kerugian akibat pascabanjir yang melanda RSCM, pada kemarin Minggu (23/2/2020).
"Tanya harga, kenapa sih. Kami hanya menunggu saja, (mesin tomotherapy) tidak rusak," kata Lies, saat diwawancarai awak media, di RSCM, Jakarta Pusat, Senin siang (24/2/2020).
"Terus mesti beli baru atau tidak. Kami juga punya asuransi, tidak bicara kerugian," sambungnya.
Dia melanjutkan, pihaknya hanya berfokus terhadap layanan seluruh pasien RSCM.
"Kami hanya memikirkan pelayanan tetap berjalan, soalnya ini RS pemerintah dan kami sebagai RS rujukan tertinggi di Indonesia," jelas Lies.
Sebabnya, jadwal 40 pasien yang hendak melakukan terapi kanker di RSCM sempat terganggu, mesin tomotherapy sedang proses pemeriksaan pascabanjir di RS tersebut.
"Kami punya mesin lain, kami punya asuransinya, vendor turun tangan langsung," beber Lies.
"Kalau rusak diganti sparepart-nya, mesinnya, kemungkinan besar diganti. Tidak mungkin kayak beli di pasar, kami mesti diperbaiki," sambungnya.
(TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat)