Siswa SMP Terseret Arus Sungai

10 Temannya Tewas Dalam Tragedi Susur Sungai, Siswa Selamat Histeris saat Datang ke Sekolahnya

Ratusan siswa yang selamat pun sudah mendapatkan penanganan medis dan sebagian sudah mulai kembali datang ke sekolahnya.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Suasana SMPN 1 Turi pasca musibah susur sungai Sempor, banyak dari sekolah-sekolah lain dari Yogyakarta yang datang untuk memberikan ucapan belasungkawa, Selasa (25/2/2020) 

Hal ini akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan keluarga dan siswa-siswa.

Tim, pada Senin (24/2/2020), juga melakukan pemeriksaan awal terkait kondisi psikologi siswa.

Hal ini dilakukan untuk mendata apakah ada gejala-gejala psikilogis akibat kejadian.

Dari hasil assesmen sementara, ada enam siswa yang mengalami gejala psikologis yang sudah ditangani oleh psikolog dan tim medis.

"Ada enam siswa yang mengalami gejala, ini masih gejala-gejala psikologis," ucapnya.

Cerita Pemancing Selamatkan Korban Susur Sungai, Loncat dari Tebing 3 Meter Saat Dengar Teriakan

Misteri Wanita Pakai Rok Hitam saat Kodir Tolong Pelajar Hanyut Terkuak, Penampakannya Sempat Viral

Suasana Klinik Pratama Swa di Turi, Sleman tempat sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang dievakuasi, Jumat (21/2/2020) sore.
Suasana Klinik Pratama Swa di Turi, Sleman tempat sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang dievakuasi, Jumat (21/2/2020) sore. (Tribun Jogja/ Yosef Leon Pinsker)

Enam siswa ini merupakan peserta yang ikut dalam kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor.

Siswa yang tidak mengikuti pun tetap akan terus dipantau oleh tim psikolog.

"Gejala itu tanda-tanda orang mengalami masalah psikologis.

Kronologi Ratusan Anak Pramuka Terseret Arus saat Susur Sungai - 6 Orang Tewas, 5 Masih Hilang

Yang kita lihat secara psikis itu ada rasa cemas, sedih, mungkin marah," bebernya.

Gejala-gejala psikologis juga ada yang sifatnya fisik,misalnya mual. Sehingga pihaknya bekerjasama dengan tim medis.

"Mungkin juga ada perilaku, misalnya teriak dan histeris, itu yang kita temukan.

Tetapi ini belum kemudian dikatakan sebagai gangguan, tetapi ini adalah reaksi yang wajar ketika orang menghadapi masalah," urainya.

Menurutnya, posko psikolog akan tetap siaga 24 jam sampai seminggu ke depan.

Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan dari para siswa dan keluarga.

"Kita akan pantau terus ketika ini sampai satu bulan, enam bulan. Nanti akan terus kita dampingi," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved