Dedie A Rachim Optimis Trem Bisa Kurangi Polusi Udara di Kota Bogor
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebutkan bahwa transportasi massal berbasis rel bukan untuk dua atau tiga tahun kedepan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wacana penerapan moda transportasi massal berbasis rel jenis trem terus didorong untuk terealisasi di Kota Bogor.
Untuk mewujudkans moda transportasi trem ini Pemkot Bogor terus mematangkan rencana.
Bahkan proses kajian yang dilakukan oleh Colas Rail sebagai perusahaan konsultan transportasi berbasis rel sudah sampai tahap pemaparan teknis.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebutkan bahwa transportasi massal berbasis rel bukan untuk dua atau tiga tahun kedepan.
Namun moda transportasi masal berbasis rel sebagai kebutuhan kota masa depan yang semakin modern.
"10 - 20 tahun lagi, dimana Kota memberi alternatif bagi masyarakat agar tidak selalu menggunakan kendaraan pribadi, sehingga ada pengendalian jumlah sekaligus berdampak pada penurunan polusi udara," ujarnya, Selasa (25/2/2020) di Balaikota Bogor usai menerima pemaparan kajian teknis trem oleh Colas Rail.
Tak hanya itu Dedie juga mengklaim bahwa trem bukan transportasi yang mahal.
Melainkan moda transportasi modern yang sangat terjangkau bagi masyarakat dan handal.
Untuk itu masalah transportasi publik yang modern menjadi konsen Pemerintah Kota Bogor.
"Kehadiran Pemerintah dalam mengurai masalah transportasi publik sudah pada tahap prioritas tinggi, tujuannya agar masyarakat dilayani dengan aman, nyaman, efisien," ujarnya