Ini Alasan Sang Ayah Sembunyikan Jasad Anaknya di Gorong-gorong, Sempat Cekcok di Rumah Kosong
Budi Rahmat (45) rupanya merupakan dalang dari kematian sang anak, DS (13) yang ditemukan di gorong-gorong sebulan lalu.
Budi membawa jasad sang anak dengan cara dibonceng sembari tangan korban diikatkan ke tubuhnya pakai gulungan telepon bekas.
• Pengendara yang Pukul Sopir Ambulans Ditangkap Polisi, Manajemen: Lagi Bawa Jenazah ke Rumah Duka

Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang karena saat itu hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB.
"Mayat korban di dorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong itu sampai ke dalam sekitar 2 meter. Saat kejadian tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," ungkap Anom.
Sampai saat itu, DS dikabarkan hilang dan sempat dicari oleh ibunya dan pihak sekolah.
Budi sempat bohong
Saat itu, Budi sempat mengungkap keberadaan anaknya kepada pihak sekolah.
Hal itu diungkapkan langsung Wakil Kepala Sekolah tempat DS atau DS bersekolah, Saefulloh.
Ia mengatakan bahwa pihak sekolah sempat ikut mencari keberadaan DS yang dilaporkan hilang pada Kamis (23/1/2020).
Pihak sekolah mendapat kabar jika siswi SMP tersebut tidak kunjung pulang ke rumahnya.
• Polemik Tersangka Digunduli Dalam Kasus Susur Sungai Terungkap : Ini Memang Keinginan Kami
Kemudian pihak sekolah mencoba menemui ayah DS yang diketahui sudah bercerai dengan ibu kandung korban.
Pihak sekolah menemui ayah Budi di tempat kerjanya di sebuah rumah makan pada Jumat (24/1/2020).
Ketika itu, Budi menyebut bahwa DS ada padanya dan meminta pihak sekolah tidak khawatir.
"Saat menanyakan ke ayahnya saat Jumat, ayahnya bilang anaknya sudah ada di rumahnya. Jadi, kami pun pihak sekolah sudah tenang waktu itu karena menganggap anak itu sudah sama ayahnya," ungkap Saefulloh.
Karena merasa DS sudah ditemukan keberadaannya, pihak sekolah pun menghentikan pencarian.

Namun ternyata Saeful jusru mendapat kabar jika DS ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong depan sekolah.